JAKARTA, HOLOPIS.COM – Epidemiolog dari Universitas Airlangga (UNAIR), dr Windhu Purnomo menilai bahwa wabah cacar monyet tidak akan menjadi pandemi. Hal ini karena cacar yang saat ini sedang heboh sebenarnya bukan kasus baru.
“Kalau cacar monyet ini bukan penyakit baru. Sejak tahun 1980, para peneliti yang sudah senior di atas 45 itu pernah dilakukan imunisasi cacar,” kata Windhu dalam program Ruang Tamu Holopis Channel dengan tema “Wabah Cacar Monyet Bakal Melanda Indonesia?” secara virtual, Senin (23/5).
Bagi Windhu, penyakit cacar sebenarnya masih ada sampai saat ini, walaupun kasusnya tak semasif dulu.
Kuncinya menurut Windhu, pastikan masyarakat khususnya anak-anak sudah mendapatkan vaksin cacar. Karena vaksin yang sudah diprogramkan oleh pemerintah selama ini masih cukup efektif untuk menangkal dampak buruk cacar.
“Saat ini cacar masih ada, cacar ini mirip dengan cacar yang smallpox, dia pun cacar yang sekarang ini juga bisa dicegah dengan vaksinasi cacar yang dulu,” tuturnya.
Pun demikian, ia mengingatkan kepada semua pihak, bahwa semua penyakit apapun di seluruh dunia memiliki potensi untuk menjadi wabah atau kejadian luar biasa (KLB).
Oleh karena itu, Windhu menyebut semuanya akan menjadi besar dan berpotensi wabah ketika masyarakatnya abai terhadap kesehatannya sendiri.
“Semua penyakit menular memiliki potensial menjadi KLB di tingkat global. Semua tergantung kita saja, kondisi tergantung dari urgent, entah itu bakteri atau parasit, semua itu punya potensi,” ujarnya.
Ia berharap ada antisipasi yang lebih intensif dilakukan oleh pemerintah dan seluruh stakeholder yang memiliki otoritas agar semaksimal mungkin menghalau penyebaran cacar monyet tersebut masuk Indonesia.
“Kita tetap harus waspada. Semua pintu bandara pelabuhan, perlu diisolasi, hewan-hewan primata seperti monyet itu harus dikarantina dulu,” tuturnya.