JAKARTA, HOLOPIS.COM – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merilis Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) terbaru lima pimpinan KPK. Harta kelima pimpinan lembaga anti-rasuah itu mengalami kenaikan bila dibanding tahun sebelumnya. Meski yang paling tajir adalah Ketua KPK Firli Bahuri, kenaikan harta yang paling tinggi tetap Wakil Ketua KPK Alexander Marwata.
Berikut daftar harta pimpinan KPK yang tercatat di LHKPN berdasarkan pemantauan di situs e-LHKPN KPK:
1. Firli Bahuri
Ketua KPK Firli Bahuri melaporkan harta kekayaannya yang tercatat hingga 2021 di LHKPN pada 22 Februari 2022. Laporan itu terdiri dari delapan bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Bekasi serta Bandar Lampung. Total nilainya Rp 10.443.500.000 (Rp 10,4 miliar).
Firli memiliki empat unit kendaraan, terdiri dari satu motor Honda Vario, satu unit Yamaha N-MAX, satu unit Toyota Innova Venturer dan satu Toyota Camry. Total nilainya Rp 903.400.000 (Rp 903 juta).
Firli juga memiliki kas dan setara kas Rp 9.370.090.685 (Rp 9,3 miliar). Total harta Firli pada 2021 ialah Rp 20.716.990.685 (Rp 20,7 miliar).
Hartanya naik sekitar Rp 1,1 miliar jika dibanding tahun 2020 yang berjumlah Rp 19.581.595.227 (Rp 19,5 miliar).
2. Alexander Marwata
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyerahkan LHKPN pada 7 Februari 2022. Dia tercatat memiliki dua bidang tanah dan bangunan di Tangerang Selatan senilai Rp 3.544.036.000 (Rp 3,5 miliar).
Ia juga memiliki enam unit kendaraan terdiri dari sepeda onthel sport tahun 1992, sepeda FNHON dan Dahon, motor Honda Kirana, motor Honda Beat dan mobil Toyota Rush. Totalnya senilai Rp 432 juta.
Alexander tercatat memiliki harta bergerak lainnya Rp 172.550.000 (Rp 172 juta), surat berharga Rp 2.014.263.500 (Rp 2 miliar) serta kas dan setara kas Rp 3.090.833.044 (Rp 3 miliar). Total hartanya Rp 9.253.682.544 (Rp 9,2 miliar).
Harta Alexander naik Rp 2,2 miliar bila dibanding tahun 2020 yang berjumlah Rp 7.050.282.224 (Rp 7 miliar).
3. Nawawi Pomolango
Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango tercatat memiliki enam bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Bolaang Mongondow serta Balikpapan. Total nilainya mencapai Rp 1.820.000.000 (Rp 1,8 miliar).
Nawawi juga tercatat memiliki satu unit Honda Beat dan dua unit Kijang Innova dengan total nilai Rp 557,5 juta. Dia juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 125 juta.
Nawai melaporkan dirinya memiliki kas dan setara kas Rp 731.653.579 (Rp 731 juta), harta lainnya Rp 330 juta dan utang Rp 150 juta. Total harta Nawawi pada 2021 senilai Rp 3.414.153.579 (Rp 3,4 miliar).
Hartanya naik sekitar Rp 1,1 miliar jika dibanding harta pada 2020 yang berjumlah Rp 2.224.073.000 (Rp 2,2 miliar).
4. Nurul Ghufron
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan harta kekayaannya pada 3 Februari 2022. Dia tercatat memiliki 14 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Jember hingga Jakarta. Total nilainya Rp 13.960.000.000 (Rp 13,9 miliar).
Nurul Ghufron juga memiliki dua unit kendaraan, yakni motor Honda Beat dan mobil Toyota Innova Reborn. Total nilainya Rp 297 juta.
Selain itu, ia melaporkan dirinya memiliki harta bergerak lainnya Rp 162.769.600 (Rp 162 juta), surat berharga Rp 500 juta, kas dan setara kas Rp 1.436.654.014 (Rp 1,4 miliar) serta harta lainnya Rp 174.600.000 (Rp 174 juta).
Ghufron tercatat memiliki utang Rp 1.086.000.000 (Rp 1 miliar). Total hartanya Rp 15.445.023.614 (Rp 15,4 miliar).
Jumlah itu naik sekitar Rp 1,9 miliar bila dibanding tahun 2020 yang berjumlah Rp 13.489.250.570 (Rp 13,4 miliar).
5. Lili Pintauli
Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar melaporkan harta kekayaannya yang tercatat di LHKPN pada 22 Februari 2022. Dia memiliki tiga bidang tanah dan bangunan di Deli Serdang serta Tangerang Selatan dengan total nilai Rp 2 miliar.
Lili juga memiliki enam unit kendaraan terdiri dari Yamaha NMAX, Yamaha MT25, mobil Honda Brio, Mitsubishi Pajero Sport Dakar dan BMW G310 GS. Total nilainya Rp 727 juta.
Harta bergerak Lili lainnya Rp 40 juta, kas dan setara kas Rp 200 juta serta harta lainnya Rp 110 juta. Lili memiliki utang Rp 850 juta.
Total harta Lili Rp 2.227.000.000 (Rp 2,2 miliar). Jumlah itu naik sekitar Rp 489 juta jika dibanding harta tahun 2020 yang berjumlah Rp 1.737.940.000 (Rp 1,7 miliar).