JAKARTA, HOLOPIS.COM – Ribuan warga Beijing yang dinyatakan negative Covid-19 tetap dipaksa untuk menetap di hotel tempat karantina akibat banyaknya kasus infeksi baru. Diketahui saat ini kota tersebut sedang memperketat peraturan pembatasan.
“Para ahli telah menentukan bahwa semua penduduk Nanxinyuan menjalani karantina terpusat mulai tengah malam tanggal 21 Mei selama tujuh hari,” kata pihak berwenang dari distrik Chaoyang, melansir CNA, Sabtu (21/5).
Para pihak berwenang pun meminta kerja sama warganya jika tidak ingin menanggung konsekuensi hukum yang sesuai.
“Tolong bekerja sama, jika tidak, Anda akan menanggung konsekuensi hukum yang sesuai,” tambah mereka.
Seperti diketahui, Beijing saat ini masih menghadapi gelombang terburuk Covid-19,
Varian Omicron telah menginfeksi lebih dari 1,300 orang sejak akhir April lalu.
Hal tersebut menyebabkan restoran, sekolah, dan lokasi wisata turis harus ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.
Peraturan ini pun tidak diterima baik oleh para warga, banyak diantara mereka yang merasa seperti berada di medan perang akibat pemaksaan karantina.
Warga diberitahu untuk mengemas pakaian dan barang-barang penting mereka, setelah itu rumah mereka akan didesinfeksi.
Seperti diketahui, China menggunakan stratedi zero-Covid-19 dalam melawan pandemi, strategi tersebut termasuk karantina panjang, pengujian masal, dan lockdown yang cepat.