JAKARTA, HOLOPIS.COM – Australia melaporkan kasus pertama cacar monyet mereka, setelah seorang pelancong baru pulang dari Inggris.

“Untuk menenangkan masyarakat, penyebaran virus ini tidak sama seperti infeksi Covid-19 atau flu yang lebih mudah menular,” kata Kepala Petugas Kesehatan negara bagian New South Wales Kerry Chant, melansir CNA, Jum’at (20/5).

Menurut laporan, pria yang membawa virus dari Inggris tersebut hanya merasakan gejala ringan.

Kasus cacar monyet telah diidentifikasi di beberapa negara non-endemi seperti Inggris, Italia, Portugal, Spanyol, Kanada, dan Inggris.

Cacar monyet biasanya ditemukan di Afrika Tengah dan Barat. Virus tersebut adalah virus yang mirip dengan cacar air, namun lebih langka dan ringan.

Cacar monyet pertama kali ditemukan di Republik Kongo pada tahun 1970an. Namun, kasus-kasus di Afrika Tengah semakin meningkat di akhir satu dekade ini.

Gejala yang diraskan adalah demam, sakit kepala, dan gatal-gatal yang awalnya berada di wajah lalu menyebar ke seluruh tubuh. Orang-orang bisa terkena cacar monyet melalui kontak dekat dengan pembawa virus.

Pejabat kesehatan Australia sedang mengambil langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan mengelola kasus cacar monyet termasuk peringatan klinis kepada dokter dan rumah sakit.