JAKARTA, HOLOPIS.COM – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengadakan pertemuan darurat untuk membahas wabah cacar monyet (monkeypox) yang terjadi baru-baru ini.
Melansir Reuters (20/5), Virus yang biasanya ditemukan di Afrika Barat dan Tengah ini mulai terdeteksi di Eropa dan sejauh ini sudah ada 100 kasus yang dicurigai.
“Dengan beberapa kasus yang dikonfirmasi di Inggris, Spanyol dan Portugal, ini adalah wabah cacar monyet terbesar dan paling luas yang pernah terlihat di Eropa,” demikian pernyataan resmi dari layanan medis angkatan bersenjata Jerman.
Kasus cacar monyet setidaknya telah terdeteksi di 5 negara, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Portugal, Jerman, Italia, dan Australia.
Meski demikian, para ilmuwan mengatakan bahwa penyebaran cacar monyet tidak akan menjadi pandemi seperti Covid-19. Hal tersebut dikarenakan virus cacar monyet tidak menyebar semudah SARS-COV-2.
Cacar monyet biasanya memiliki gejala ringan seperti demam, dan gatal-gatal di tubuh.
Saat ini, belum ada vaksin spesifik yang bisa melindungi dari cacar monyet, namun data menunjukkan bahwa vaksin untuk cacar dapat bekerja untuk cacar monyet sebesar 85%.
Komite WHO akan bertemu dengan Kelompok Penasihat Strategis dan Teknis tentang Bahaya Menular dengan Potensi Pandemi dan Epidemi (STAG-IH), dan memberi saran kepada WHO tentang risiko infeksi yang dapat menimbulkan ancaman bagi kesehatan global.
JAKARTA - Influencer Ferry Koto menilai bahwa kemarahan PDIP kepada Joko Widodo saat ini berasal…
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang meminta para koruptor untuk…
Mungkin banyak yang tak sadar bahwa setiap transaksi Quick Response Indonesian Standard (QRIS), ada biaya jasa layanan…
Partai Golkar menuding PDIP saat ini berusaha mencari panggung ke masyarakat usai lengser dari kekuasaan…
Sudah bukan rahasia umum bahwa ras terkuat di jalanan adalah emak-emak membawa motor.
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menjelaskan maksud pernyataan Presiden Prabowo Subianto untuk memaafkan koruptor jika…