Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024

Mantan Kanselir Jerman Kehilangan Hak Istimewanya Karena Dekat dengan Putin

JAKARTA, HOLOPIS.COM Komite Anggaran Parlemen Jerman memutuskan mencabut beberapa hak istimewa yang didapat mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroder.

Keputusan itu ditetapkan setelah Gerhard Schroder gagal memutuskan hubungannya dengan perusahaan energi Rusia di tengah serangan pasukan Rusia ke Ukraina.

Gerhard Schroder yang menjabat sebagai kepala pemerintahan Jerman dari tahun 1998 hingga 2005, akan dicopot dari kantor dan stafnya, yang mendapat alokasi pajak sekitar 419 ribu euro pada tahun 2021.

Dikutip dari The Guardian, keputusan Komite Anggaran Jerman itu mendapat dukungan dari Partai Sosial Demokrat (SPD), Partai Hijau, dan Partai Demokrat Bebas (FDP).

Dalam mosi tersebut menyebut Schroder tidak lagi memenuhi kewajiban sebagai negarawan, dan oleh karena itu ia tidak memerlukan jabatan serta staf yang bekerja untuknya.

Partai oposisi utama, Persatuan Demokrat Kristen (CDU) mengungkapkan dukungannya terhadap langkah itu. CDU juga meminta pemerintah Jerman untuk memotong uang pensiun Schroder.

Empat karyawan yang dulu bekerja di kantor Schroder diketahui sudah mengundurkan diri atas kemauan mereka pada awal Maret lalu, setelah atasan mereka tidak menunjukkan niat untuk mengundurkan diri dari perannya di perusahaan minyak Rusia Rosneft.

Pemungutan suara komite anggaran parlemen Jerman dilakukan selang beberapa jam setelah parlemen Eropa mendesak presiden UE, Ursula von der Leyen untuk menjatuhkan sanksi terhadap Schroder karena hubungannya dengan Rusia yang terlalu dekat.

Badan legislatif UE mengeluarkan resolusi pada Kamis kemarin, yang mengatakan sanksi Rusia harus diperluas kepada anggota dewan perusahaan besar Rusia di Eropa dan politisi yang terus menerima uang atau keuntungan dari Rusia.

Selain politisi Jeman, resolusi tersebut secara tidak langsung ditunjukkan kepada Menteri Luar Negeri Austria Karin Kneissl, yang juga menjabat sebagai anggota dewan pengawas di Rosneft dan memiliki hubungan dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Hubungan dekat keduanya terlihat saat Putin dan Kneissl berdansa bersama di pernikahan Kneissl pada tahun 2018 silam.

Persahabatan Schroder dengan Putin mendapat kecaman keras, setelah invasi Rusia ke Ukraina meletus pada 24 Februari lalu.

Kepemimpinan SPD juga meminta pria berusia 78 tahun ini untuk menyerahkan keanggotaan di partai tersebut.

Perang di Ukraina telah memaksa Jerman untuk menilai secara luas mengenai hubungan ekonomi dan energi negara itu dengan Rusia, yang membuatnya sangat bergantung pada gas Rusia.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Tema Hari Perdamaian Internasional 2024 : Membangun Budaya Damai

Hari Perdamaian Internasional yang diperingati setiap tanggal 21 September setiap tahunnya menjadi momen refleksi bagi seluruh umat manusia untuk mengupayakan perdamaian dunia.

Donald Trump Akan Salahkan Rakyat Yahudi Jika Ia Kalah Pilpres AS 2024

Mantan Presiden Amerika Serikat yang juga sekaligus kandidat Presiden dari Partai Republik Donald Trump mengatakan bahwa pemilih Yahudi – Ameirka Serikat akan ikut disalahkan jika ia tidak berhasil memenangkan pemilu 5 November mendatang.

China Kembali Dihantam Topan, Ratusan Ribu Orang Dievakuasi

Jalanan di lingkungan kota Shanghai China kembali dihadapi topan kedua dalam seminggu. Curah hujan yang terjadi di negara tirai bambu tersebut telah memecahkan rekor lokal di beberapa bagian kota.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru