JAKARTA, HOLOPIS.COM Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk menanggapi secara serius hasil survei kepuasan publik atas kinerja pemerintahannya yang terus merosot.

Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan bahwa elektabilitas Jokowi kini berada di angka 58,1 persen atau turun 6 persen dari survei sebelumnya sebesar 64,1 persen.

Menurut pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, Jokowi hendaknya fokus dalam pembenahan ekonomi. Sebab, tingkat kepercayaan publik menurun karena ekonomi masyarakat terganggu, mulai dari naiknya kebutuhan pokok, kelangkaan minyak hingga ketersediaan lapangan kerja.

“Jadi saat ini sebaiknya Presiden Jokowi konsentrasi membenahi ekonomi rakyat,” tulis pria yang karib disapa Hensat itu melalui akun Twitter pribadi, Kamis (19/5).

Hensat memiliki dua solusi konkret untuk dikerjakan Jokowi dalam waktu dekat. Pertama adalah menunda pembangunan Ibukota Negara (IKN) baru yang menghamburkan banyak uang. Dengan demikian anggaran IKN bisa dialihkan untuk program-program yang langsung mengena pada rakyat.

Kedua, Jokowi perlu melakukan perombakan kabinet. Walau pemerintahan sebentar lagi berakhir, Jokowi tetap perlu melakukan evaluasi kinerja pada para menterinya. Sebab bukan tidak mungkin, Jokowi justru mengalami blunder di menit akhir pemerintahan karena tidak peduli dengan kinerja menteri.

“Tunda dulu IKN dan silakan reshuffle kabinet walaupun sebentar lagi berakhir. Di injury time bukan hanya sering ada gol cantik, tapi juga blunder fatal yang bikin kalah,” pungkasnya.