JAKARTA, HOLOPIS.COMMenteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menjamin pasokan hewan kurban untuk pelaksanaan kegiatan Idul Adha aman di tengah wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) yang saat ini tengah melanda hewan ternak.

Menurutnya, PMK bukan wabah yang berbahaya bagi manusia. Sebab, wabah ini tidak bisa menular ke manusia. Selain itu, daging sapi yang terpapar PMK juga masih aman untuk dikonsumsi.

“Jajaran Kementan bersama 16 daerah yang terkontaminasi PMK menyatakan siap menghadapi Idul Qurban dan meski ada PMK, pasokan sapi yang ada tidak bersoal,” ujar Mentan, Rabu (18/5).

Untuk itu, Syahrul mengaskan, bahwa pihaknya tetap optimis dalam menangani wabah virus PMK. Ia meyakini, wabah yang saat ini menyerang hewan ternak dalam waktu dekat akan teratasi.

Meski demikian, Syahrul mengimbau agar semua pihak terkait bisa turut terlibat dalam penanganan virus PMK ini.

Lebih lanjut, ia pun menjelaskan beberapa strategi pendekatan yang bakal dilakukan pihaknya dalam mengatasi permasalahan yang menimpa sektor peternakan ini.

Adapun yang pertama, Mentan mengatakan pihaknya akan mengajak sejumlah pihak terkait untuk menerapkan strategi intelektual sebagai langkah percepatan.

Selian itu, ia juga akan menerapkan strategi manajemen sebagai langkah penguatan dan ketiga adalah strategi perilaku sebagai langkah bersama dalam menghilangkan PMK.

“Jadi sebenarnya PMK ini dapat disembukan dan tidak menular ke manusia, tetapi kita harus waspada dan terus bekerja. Yang terpenting tidak boleh membangun kepanikan karena itu sangat berbahaya,” pungkas Mentan.

Seperti diketahui, saat ini peternakan di beberapa kota di Indonesia telah terjangkit virus PMK yang menular antar hewan ternak. Penyebaranya hampir sama dengan covid 19 yang menyebar melalui udara dan sentuhan fisik.

Kendati demikian, virus tersebut tidak dapat menular kepada manusia, meski daging hewan ternak yang terpapar virus dikonsumsi oleh manusia. Namun dengan catatan, menghindari beberapa bagian tubuh hewan untuk dikonsumsi utamanya adalah bagian jeroan.