JAKARTA, HOLOPIS.COM – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid mendorong agar upaya penanggulangan terorisme dan deteksi dini gerakan radikalisme di Indonesia dapat dioptimalkan.
Salah satunya adalah dengan pembentukan Kampung Tangguh Ideologi Pancasila.
Menurut Habib Syakur, Kampung Tangguh Ideologi Pancasila itu bisa digerakkan dengan kerjasama antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah hingga ke level RT dan RW sekalipun.
“Pemerintah harus memberikan perhatian khusus pada Densus 88 untuk merealisasikan Kampung Tangguh Ideologi Pancasila,” kata Habib Syakur kepada Holopis, Rabu (18/5).
Dengan adanya Kampung Tangguh Ideologi Pancasila tersebut, aparat keamanan baik TNI dan Polri bisa semakin dekat dengan masyarakat, karena selalu mendapatkan pengarahan, pembinaan hingga menjalin hubungan yang lebih baik dan lebih dekat lagi antara masyarakat dengan pemerintahnya.
Maka dari itu, seluruh potensi negatif yang ada bisa tersalurkan dengan baik kepada pemerintah maupun aparat keamanan dalam rangka melakukan pemetaan dini terhadap kelompok radikalis, ekstremis dan teroris.
“Harus dioptimalkan TNI Polri dengan tambah personelnya di tingkat desa. Sehingga pengawasan bisa melekat dan kemampuan serta kejelian RT RW juga dituntut diperkuat untuk mengantisipasi,” imbuh Habib Syakur.
Bagi Habib Syakur, program Kampung Tangguh Ideologi Pancasila ini penting, karena ia yakin bahwa kelompok radikalis, ekstremis dan teroris serta pengasong ideologi Khilafah Islamiyah sudah banyak yang menyusup ke lingkungan sosial masyarakat. Tujuan mereka menurut Habib Syakur adalah untuk memberikan doktrin kepada masyarakat sekitar yang awam sehingga bisa sepakat dengan pemahaman dan ideologinya.
“Kelompok pengusung khilafah itu menggunakan satu ustadz-nya untuk mengelabuhi masyarakat di tingkat RT agar masyarakat tidak lagi cinta Pancasila dan negeri ini,” tuturnya.