JAKARTA, HOLOPIS.COM Polri mengklaim telah menemukan cara rekrutmen terbaru jaringan teroris yang terafiliasi dengan kelompok MIT Poso dan ISIS yang hanya melalui aplikasi pesan digital.

Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan 24 terduga teroris yang ditangkap dari beberapa lokasi, mereka cukup membacakan narasi yang disampaikan melalui pesan digital.

“Mereka melakukan baiat kepada amirul mukminin yang baru, berbaiat dilakukan secara mandiri, yaitu dengan membaca teks yang dikirim oleh Saudara H di salah satu grup medsos mereka dan grup whatsapp mereka,” kata Ahmad (17/5).

Ahmad menjelaskan, para terduga teroris kemudian merekam video diri mereka sendiri dengan membaca teks baiat yang telah dikirimkan sebelumnya untuk kemudian dikirim melalui grup WhatsApp.

“Ya mungkin dia lebih silent kan, gitu. Di mana kita ketahui organisasi ISIS sudah memiliki pemimpin yang baru. Jadi beberapa orang ini telah melakukan baiat kepada pemimpin ISIS yang baru, yaitu Abu Hasan al-Hashemi al-Qurashi,” paparnya.

Selain itu, para pelaku ini diduga juga kerap mengikuti pelatihan-pelatihan di Ampana, Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah yang disebut i’dad. Selain itu, mereka telah melakukan baiat kepada amirul mukminin.

“Secara umum mereka beberapa kali mengikuti kegiatan i’dad atau pelatihan-pelatihan, kemudian telah melakukan kegiatan baiat kepada amirul mukminin,” katanya.

Selanjutnya, para tersangka juga disebut membantu menyiapkan logistik amunisi di jaringan ini serta menyembunyikan informasi-informasi kegiatan tersebut.

“Kemudian memberikan dukungan kepada kelompok MIT Poso berupa berencana bergabung bersama kelompok MIT, kemudian membantu penyiapan logistik, termasuk logistik amunisi dan menyembunyikan informasi-informasi terkait dengan kegiatan MIT Poso itu sendiri,” bebernya.

Ahmad turut mengungkapkan, saat penangkapan polisi menemukan 10 unit senjata api dan ratusan peluru.

“Dari penggeledahan tersebut ditemukan barang bukti sebagai berikut, delapan pucuk senapan PCP serta peredam dan penyangga, satu pucuk senapan PCP merah hitam, dan satu pucuk senjata api revolver,” ungkapnya.

Ahmad mengatakan, penyidik juga menemukan dua buah magasin M-16, 244 butir amunisi Kaliber 38 spesial, dan 2 bungkus peluru mimis. Ada juga satu buah panah, enam buah anak panah, serta 22 bilah parang.

“Empat bilah badik, satu buah pisau lipat, dan 26 unit HP. Ini barang bukti yang telah disita oleh penyidik Densus 88. Ini adalah barang bukti yang diamankan dari hasil penggeledahan di rumah tersangka,” ujarnya.

Sebelumnya diketahui, Densus 88 Antiteror Polri menangkap 24 terduga teroris di Sulawesi Tengah, Bekasi, dan Kalimantan Timur. Berdasarkan informasi, mereka terafiliasi jaringan teroris MIT Poso dan ISIS.

“Dua puluh dua (ditangkap) di Sulawesi Tengah, 1 Bekasi, dan 1 Kalimantan Timur. Penangkapan dilakukan hari Sabtu, tanggal 14 Mei 2022,” kata Ahmad.