JAKARTA, HOLOPIS.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) disarankan untuk mengambil keputusan merombak atau reshuffle kabinet guna memperbaiki kinerja pemerintahannya yang terus merosot dalam enam bulan terakhir ini.
Berdasarkan temuan lembaga survei Indikator Politik Indonesia, kinerja Presiden Jokowi menurun dari 72 persen pada Desember 2021, menjadi 58,1 persen pada Mei 2022.
Menurut analis politik Jamiluddin Ritonga, penurunan kinerja pemerintah itu lantaran banyaknya kekecewaan yang dirasakan masyarakat, terutama dari kelas menengah ke bawah.
“Pelaku usaha mikro juga mengalami kesulitan karena tidak stabilnya harga kebutuhan bahan pokok. Hal itu membuat ketidakpastian dalam berusaha. Masyarakat juga merasakan menurunnya kebebasan berpendapat. Ada kehawatiran untuk menyatakan pendapat, termasuk di media sosial,” ujar Jamiludin, Selasa (17/5).
Melihat fakta itu, Jamiludin menyarankan, reshuffle kabinet dalah solusi tepat untuk memperbaiki kinerja pemerintah dan memulihkan kepercayaan publik. Reshuffle dapat dilakukan untuk bidang ekonomi dan politik.
“Untuk bidang ekonomi kabinet Jokowi perlu penyegaran agar dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
“Di bidang politik, diharapkan menteri baru dapat mengembalikan kebebasan berpendapat. Hal ini diperlukan karena menjadi salah satu indikator demokrasi,” sambung Jamiludin.
Dia berharap persepsi masyarakat terhadap pemerintah akan kembali meningkat seiring adanya perbaikan kinerja dari pemerintah atau melakukan perombakan struktur Kabinet Indonesia Maju.
“Melalui reshuffle kabinet, kepercayaan masyarakat terhadap Jokowi diharapkan akan membaik. Hanya dengan kepercayaan masyarakat, Jokowi dapat meningkatkan kinerja kabinetnya,” tandasnya.