JAKARTA, HOLOPIS.COM – Ustad Abdul Somad atau yang dikenal UAS, ditolak masuk Singapura. Saat itu, UAS berniat untuk liburan. Ternyata, peristiwa penolakan masuk ke suatu negara bukan pertama kalinya dialami UAS.

Seperti Hong Kong pada tahun 2017, saat itu kedatangan UAS kesana untuk memenuhi undangan pengajian dari warga negara Indonesia yang ada di Hong Kong.

Namun setibanya di bandara, UAS langsung diperiksa oleh petugas Imigrasi selama kurang lebih 30 menit. Setelahnya, pihak terkait mendeportasinya tanpa alasan yang jelas.

Kemudian, tahun 2018 saat UAS akan mengadakan Tabligh Akbar di Timor Leste. Bahkan, ia juga dijadwalkan untuk bertemu dengan mantan Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao.

Sayangnya, saat tiba di bandara petugas Imigrasi setempat melarangnya masuk. UAS pun ungkap penolakan tersebut, dikarenakan beberapa saat sebelumnya ada informasi yang memberitakan dirinya sebagai seorang teroris.

Terakhir, UAS juga dapat penolakan dari beberapa negara Eropa. Seperti saat ia menuju Belanda melalui Swiss, UAS tidak diperkenankan masuk oleh pihak Imigrasi Swiss.

Alasannya adalah karena paspornya sudah diberikan tanda untuk tidak boleh masuk ke Eropa. Padahal, ia baru pertama kali berkunjung ke Eropa. Akhirnya, UAS dideportasi dan dipulangkan melalui Thailand.

Saat UAS mendapat undangan ke Inggris, ia juga ditolak. Bahkan, ia tidak diizinkan berangkat menggunakan pesawat Royal Brunei. Alasannya adalah karena visanya dikatakan sudah di-cancel.