yandex
Selasa, 7 Januari 2025

BPS: Pelarangan Ekspor CPO Berdampak Pada Turunnya Ekspor Komoditas

JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pelarangan ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) serta turunannya yang sudah diberlakukan pemerintah sejak 28 April 2022 hingga kini bisa berdampak pada kinerja ekspor Indonesia.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengungkapkan, penurunan ekspor komoditas unggulan tersebut sudah terlihat secara jelas pada Mei 2022 yang datanya dirilis bulan depan.

“Tentu saja ini karena ekspor dilarang, kalau nggak dicabut (akan) berdampak pada kinerja ekspor kita. Tapi bagaimana (kinerja) neraca perdagangan dan berapa turunnya kita lihat di bulan depan,” kata Margo dalam konferensi pers, Selasa (17/5).

Secara bulanan (month to month/mtm) saja, ekspor CPO pada April 2022 sudah menurun baik dari sisi nilai maupun volume. BPS mencatat ekspor komoditas dengan kode HS 15 itu sebesar US$ 2,99 miliar atau turun 2,56%.

Dari sisi volume, ekspor CPO sudah turun 1,93 juta ton atau sebesar 10,49% (mtm). “Jadi kalau kita lihat ekspor pada April 2022 untuk CPO atau HS 15 baik nilai maupun volume, turun. Apakah itu berkaitan dengan kebijakan larangan ekspor, tapi yang jelas pada April ini ekspor menurun,” bebernya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah melarang ekspor minyak goreng beserta bahan bakunya sejak 28 April 2022. Larangan itu berlaku sampai harga minyak goreng curah mencapai Rp 14.000/liter dan memenuhi kebutuhan pasokan dalam negeri.

Berdasarkan Permendag Nomor 22 Tahun 2022, jenis produk yang dilarang ekspor meliputi CPO; Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil; Refined, Bleached and Deodorized Palm Olein; dan Used Cooking Oil.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral