JAKARTA, HOLOPIS.COM – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menyampaikan apresiasi kepada Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri yang telah berhasil menangkap dan mengamankan 24 terduga teroris di 3 (tiga) wilayah berbeda.
Menurutnya, penangkapan tersebut bukti bahwa kinerja Densus 88 tersebut sangat efektif. Apalagi, penangkapan tersebut tidak sampai terjadi aksi saling tembak dan tak ada korban jiwa di dalamnya.
“Saya sangat mengapresiasi Densus 88 karena telah banyak yang ditangkap aktifis dari pro Khilafah dan MIT Poso, ini semua akumulasi dari kelompok-kelompok yamg ingin merubah pancasila menjadi khilafah,” kata Habib Syakur kepada Holopis, Selasa (17/5).
Ia berharap Densus 88 tetap meningkatkan kewaspadaannya, serta mengedepankan unsur kehati-hatian yang sangat tinggi, karena kelompok-kelompok tersebut bersama dengan embrio mereka bisa saja melakukan perlawanan.
“Ini perjuangan tidak akan pernah berhenti bagi mereka untuk memberontak,” ujarnya.
Habib Syakur juga mengajak masyarakat Indonesia untuk mengapresiasi Densus 88 yang tetap melakukan upaya penanggulangan terorisme dengan sangat baik, bahkan tidak perlu sampai adanya aksi saling tembak.
“Ditangkap hidup-hidup, tidak ada yamg ditembak, itulah kerja Densus 88 yang patut kita banggakan,” tuturnya.
Kemudian, ia juga mengajak kepada masyarakat agar ikut membantu pemerintah serta Densus 88 melakukan deteksi dini terhadap potensi keberadaan kelompok teroris, radikalis dan ekstremis ada di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Apalagi kata Habib Syakur, kelompok separatis itu lihai sekali dalam melakukan kamuflase, sehingga masyarakat yang menjadi target operasi dan propaganda cenderung tidak sadar jika lingkungan sosial mereka sudah disusupi.
Sekaligus, tokoh Islam asal Kota Malang itu juga menyerukan kepada Densus 88 dan pemerintah agar tetap waspada terhadap penyusup yang sudah berkamuflase dengan masyarakat. Cara deteksi dini itu bisa dilakukan dengan membangun hubungan erat dengan masyarakat.
“Densus 88 harus lebih jeli dan teliti karena di tengah warga masyarakat yang cinta tanah air dan cinta pada bangsa kemungkinan sudah banyak tersusupi oleh kelompok yang seolah cinta tanah air tapi meracuni masyarakat agar mau memberontak pada pemerintah dan pancasila,” tegasnya.