JAKARTA, HOLOPIS.COM – Bos Dorna Sport kecewa dengan langkah yang diambil tim Suzuki yang memutuskan untuk mundur dari ajang balap motor bergengsi MotoGP.
Kekecewaan itu muncul karena keputusan Suzuki ini diambil setelah penandatanganan kontrak baru dengan durasi 5 tahun yakni hingga tahun 2026.
Padahal dalam kontrak tertulis, akan ada denda besar yang harus dibayarkan jika pemutusan kontrak sebelum perjanjian berakhir. Bahkan ada larangan untuk kembali ke MotoGP, jika kontrak tersebut dilanggar.
“Kami mengatakan kami memahami situasinya, tetapi kami perlu berbicara untuk mengetahui secara pasti situasi yang terjadi. Sebab kami memiliki kesepakatan dengan Suzuki yang ditandatangani tahun lalu, jadi kami perlu memahami dengan tepat masalah mereka,” ujar Carmelo, dikutip dari Visordown, Minggu (15/5).
Sebelumnya diberitakan, Suzuki akhirnya umumkan mundur dari ajang balap MotoGP pada akhir tahun 2022, hal tersebut disampaikan suzuki melalui keterangan resminya (12/5).
“Suzuki Motor Corporation sedang berdiskusi dengan Dorna mengenai kemungkinan mengakhiri partisipasinya di MotoGP pada akhir tahun 2022,” tulis Suzuki yang dikutip Holopis.com, Jumat (13/5).
Dalam keterangannya, mundurnya Suzuki dikarena faktor ekonomi yang mengharuskan mereka mengalihkan biaya untuk mengembangkan teknologi baru.
“Sayangnya, situasi ekonomi saat ini dan kebutuhan untuk memusatkan upaya pada perubahan besar yang dihadapi dunia Otomotif di tahun-tahun ini, memaksa Suzuki untuk mengalihkan biaya dan sumber daya manusia untuk mengembangkan teknologi baru,” lanjutnya.
Suzuki pun ucapkan terimakasih kepada semua pihak termasuk para penggemarnya yang telah mendukung.
“Kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tim Suzuki Ecstar, kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan balap motor Suzuki selama bertahun-tahun dan kepada semua penggemar Suzuki yang telah memberikan dukungan antusiasnya kepada kami,” tutup Suzuki.