JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pemimpin de facto Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan terpilih sebagai presiden pada Sabtu (14/5) hari ini.
Penetapan dirinya sebagai Presiden Uni Emirat Arab tersebut terjadi sehari setelah wafatnya sang kakak, yakni Presiden UEA Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan pada hari Jumat (13/5) kemarin.
Dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (14/5), kantor berita WAM melaporkan bahwa Sheikh Mohamed bin Zayed dipilih oleh Dewan Tertinggi Federal menjadi penguasa negara yang kaya akan minyaknya yang didirikan oleh ayahnya pada tahun 1971 tersebut.
Sheikh Mohamed bin Zayed, sering dikenal sebagai ‘MBZ’, bertemu dengan para anggota Dewan Tertinggi Federal, yang terdiri dari penguasa tujuh emirat UEA, saat negara itu memasuki masa berkabung untuk saudara tirinya, Sheikh Khalifa.
Selama 40 hari ke depan, Uni Emirat Arab akan berada dalam masa berkabung nasional. Bendera akan dikibarkan setengah tiang sebagai penghormatan kepada Syeikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan.
Pada masa berkabung ini, sektor pemerintah dan dunia usaha menyetop layanan selama 3 hari. Negara tetangga Oman dan Bahrain juga menyatakan masa berkabung selama 3 hari atas meninggalnya Sheikh Khalifa tersebut.
Terpilihnya MBZ meresmikan posisinya sebagai pemimpin UEA setelah bertahun-tahun dianggap sebagai pemimpin de facto Abu Dhabi sejak Sheikh Khalifa kena stroke pada 2014.
Sheikh Khalifa meninggal pada Jumat (13/5) pada usia 73 tahun. Dia dikenal karena kebijakan modernisasi yang mengubah negaranya menjadi salah satu kekuatan regional.