JAKARTA, HOLOPIS.COM – Presiden Joko Widodo menjabarkan berbagai potensi Indonesia sebagai negara industri dan ladang investasi di depan berbagai pemimpin perusahaan besar Amerika Serikat. Pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-AS selama dua hari sejak Kamis.

Dalam pertemuan yang dihadiri CEO raksasa teknologi Google hingga Boeing itu, Jokowi menekankan potensi kekuatan Indonesia dalam penyediaan bahan baku industri hingga ekonomi digital.

Menurut Jokowi, Indonesia juga kaya akan tambang seperti tembaga dan bauksit untuk aluminium, yang akan menjadi tulang punggung industri energi baru dan terbarukan, termasuk baterai litium dan mobil listrik.

“Sebagai salah satu negara penghasil bijih nikel terbesar di dunia, Indonesia berkembang pesat dalam industri besi dan baja. Saat ini Indonesia menjadi negara penghasil besi baja stainless terbesar nomor dua di dunia,” ungkap Jokowi, Jumat (13/5).

Jokowi juga memaparkan Indonesia sangat kaya dengan potensi energi hijau di depan para CEO tersebut. Salah satunya, pembangkit listrik tenaga hidro, surya, dan geotermal yang sangat berlimpah.

“Kami memastikan bahwa produksi barang penting akan dihasilkan dari pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Kami mengundang pelaku bisnis Amerika untuk investasi di Indonesia,” tutur Jokowi.

Tampak hadir Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, US-ASEAN Business Council Ted Osius, Utusan Khusus untuk Perubahan Iklim John Kerry dan sejumlah pimpinan perusahaan AS antara lain Google, Chevron, Boeing, Qualcomm, Conoco Phillips, Marriot International, dan lainnya.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar RI untuk AS Rosan Roeslani.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan sebagai Presiden G20 tahun ini, Indonesia ingin memastikan agar forum negara kelompok 20 ekonomi terbesar dapat bekerja sebagai katalisator pemulihan ekonomi global, terutama bagi kemajuan negara-negara berkembang.