Advertisement
Categories: Polhukam

Habib Syakur Nilai Cawe-cawe Amerika soal 5 Pengumpul Dana ISIS Cuma Caper ke Indonesia

Advertisement

JAKARTA, HOLOPIS.COMInisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menilai bahwa pengumuman 5 (lima) orang penggalang dana untuk kegiatan ISIS di Indonesia adalah bagian dari cara Amerika Serikat (USA) untuk mencari perhatian dari Indonesia.

Bagi Habib Syakur, semua ini tak terlepas dari sikap netral pemerintah Indonesia terhadap polemik yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina. Apalagi dalam agenda G20 Presidensi di Bali yang akan datang, Presiden Joko Widodo mengundang kedua pimpinan negara yang sedang berseteru itu.

“Menjelang G20 Pak Jokowi akan undang semua, di sini politik Indoneska kan bebas aktif, tapi kenapa menjelang itu mereka umumkan 5 orang penyalur dana ISIS. Saya pikir Amerika hanya untuk menarik simpatik rakyat Indonesia saja, agar seolah ikut membantu penyelesaian dan pengungkapan siapa penyandang dan penyalur dana dari kegiatan ISIS,” kata Habib Syakur kepada Holopis, Jumat (13/5).

Menurut Habib Syakur, informasi tentang adanya 5 pengumpul dan penyalur dana ISIS yang ada di Indonesia itu bukan sebuah kabar yang mewah dan mengagetkan. Pasalnya, kelima orang tersebut sudah pasti telah diendus oleh lembaga negara Indonesia yang membidangi penanggulangan terorisme, yakni Densus 88 Anti Teror Mabes Polri maupun Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

“Info ini bukan baru, tapi saya rasa sudah diketahui Densus 88, hanya saja BNPT dan Densus menunggu waktu tepat untuk menangkap semua anggota dan orang-orang ISIS yang akan dikirim ke Suriah dan Turki,” ujarnya.

Untuk itu, ulama asal Kota Malang Jawa Timur itu berharap besar Densus 88 maupun BNPT tetap mejaga profesionalisme dalam menjalankan tugasnya. Sikap tegas dan terukur harus dilakukan untuk menetralisir Indonesia dari paham dan aksi kriminalitas dari kelompok radikalis dan teroris.

“Saya minta seluruh anak bangsa untuk bergandengan tangan dan memberi semangat Densus 88 untuk menuntaskan radikalisme dan terorisme,” tuturnya.

“Densus 88 harus tegas tangkap oknum penyandang donatur utama ISIS dan terorisme di Indonesia. Siapapun yang ditangkap harus ada pimpinannya yang ditangkap juga, agar jelas siapa pengasong Khilafah yang mengganggu pemerintah,” tandasnya.

Sebelumnya, Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) menuduh kelima orang Warga Negara Indonesia (WNI) berperan dalam memfasilitasi perjalanan anggota ISIS ke Suriah dan wilayah operasi yang lainnya.

Kelimanya juga dituduh melakukan pengiriman dana untuk mendukung kegiatan milisi tersebut di kamp-kamp pengungsi Suriah. Jaringan itu menghimpun dana di Indonesia dan Turki untuk aktivitas ISIS.

Page: 1 2

Share
Published by
Muhammad Ibnu Idris

Recent Posts

Tottenham vs Liverpool : Head to Head dan Prediksi Susunan Pemain

Duel super big match antara Tottenham vs Liverpool bakal tersaji di pekan ke-17 Liga Inggris…

13 menit ago

Persib Siap Tempur Lawan Persita Meski Minim Persiapan

Persib Bandung tak banyak memiliki waktu persiapan menatap laga kontra Persita Tangerang. Namun demikian, Pangeran…

28 menit ago

Manchester City Masih Memble, Haaland Yakin Guardiola Temukan Solusinya

Manchester City masih belum lari dari tren buruknya, namun Erling Haaland yakin bahwa Pep Guardiola…

43 menit ago

Boston Celtics Gorok si Banteng Telak Banget 98-123, Jayson Tatum Menggila Cetak 43 Poin!

Boston Celtics berhasil melibas habis si Banteng alias Chicago Bulls pada lanjutan NBA musim 2024/2025,…

58 menit ago

Jadwal dan Link Live Streaming Tottenham vs Liverpool di Liga Inggris Malam Ini

Jadwal dan link live streaming Tottenham vs Liverpool untuk lanjutan pekan ke-17 Liga Inggris tersedia…

1 jam ago

Wasekjen Demokrat Harap Prabowo Tunda Kenaikan PPN 12% : Ekonomi di Bawah Lagi Lesu

JAKARTA - Wasekjen DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon bersikap terkait dengan rencana kebijakan pemerintah pusat…

1 jam ago