JAKARTA, HOLOPIS.COM – Ancaman krisis pangan dampak dari perang antara-Rusia dan Ukraina menjadi salah satu fokus pembahasan dalam pertemuan awal menteri luar negeri dari negara-negara yang tergabung dalam Group of Seven atau G7 di Jerman pada Kamis (12/5) waktu setempat.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock berharap negara yang tergabung dalam G7 dapat memastikan bahwa Ukraina tetap menjadi pengekspor biji-bijian utama meskipun ada perang Rusia di negara itu.
Dia menunjukkan bahwa pertemuan G7 di Weissenhaus juga akan fokus mencari cara guna membuka blokir blokade gandum Rusia yang dikenakan terhadap Ukraina.
“Saat ini, 25 juta ton biji-bijian diblokir di pelabuhan Ukraina, terutama di Odesa, karena perang,” kata Baerbock dilansir dari AFP, Jumat (13/5).
“Gandum sangat dibutuhkan di negara-negara Afrika dan Timur Tengah,” ujarnya.
“Krisis pangan sedang terjadi, yang akan diperburuk oleh dampak iklim global,” sambung Baerbock.
Ukraina adalah salah satu pemasok biji-bijian terpenting di dunia.
Menurut angka dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, negara itu tahun lalu masih menjadi pengekspor gandum terbesar ketiga dan pengekspor gandum terbesar kelima.
Setelah menghadiri KTT D-8 di Kairo, Mesir, Presiden Prabowo Subianto tiba kembali di Indonesia pada…
Salah satu pilihan yang paling disukai adalah parcel kue kering. Sobat Holopis bisa menyiapkan berbagai…
Kecepatan laju motor di MotoGP, top speed bisa mencapai lebih dari 350 km/jam. Dalam catatan…
Dua gedung pencakar langit di Kazan, Rusia, menjadi sasaran serangan beberapa pesawat nirawak (drone) Ukraina,…
Pembalap MotoGP akan memacu motornya sekencang mingkin, untuk bisa berada di posisi terdepan. Selain adu…
Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI), mengukuhkan Prof. Eva Achjani Zulfa, SH, MH sebagai Guru Besar…