JAKARTA, HOLOPIS.COM Kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Washington DC, Amerika Serikat, dalam lawatan untuk menghadiri pertemuan KTT Khusus ASEAN-AS atau ASEAN-US Special Summit (AUSS) selama dua hari tidak ada sambutan mewah. Bahkan, tidak tampak pejabat negara Amerika Serikat yang menyambut.

Hal itu terlihat dalam tayangan di kanal Youtube Sekretariat Presiden saat Jokowi dan Ibu Negara Iriana beserta rombongan tiba di Pangkalan Militer Andrews, Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (10/5) sekitar pukul 21.40 waktu setempat atau Rabu (11/5) pukul 8.40 WIB.

Memang, tampak ada karpet merah dan protokoler militer AS yang membawa dua bendera Indonesia dan tuan rumah.

Diantara pejabat yang hadir di tempat pendaratan, ada Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Rosan Roeslani beserta istri, yang berdiri di sisi karpet merah.

Menurut pegiat hak asasi manusia (HAM), Natalius Pigai, kedatangan Jokowi tidak selayaknya kunjungan seorang kepala negara yang disambut perwakilan pejabat negara tujuan.

“(Jokowi) datang seperti seorang menteri yang berwisata,” sentil Naatalius Pigai dalam cuitan akun Twitter pribadinya, yang dipantau pada Kamis (11/5).

Penyambutan Jokowi, kata Natalius Pigai, adalah cerminan posisi Indonesia di mata dunia. Kemungkinan juga, menurut Pigai, akibat Indonesia yang tidak bisa tegas pada Rusia saat melakukan invasi ke Ukraina.

“Itu potret kita di mata dunia saat ini karena dukung Rusia,” pungkas Natalius Pigai.