JAKARTA, HOLOPIS.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) RI mencatat ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun 2022 tumbuh sebesar 5,01 persen secara tahunan atau year on year (yoy), atau jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Namun secara kuartalan atau quarter to quarter (qtq), pergerakan ekonomi Tanah air mengalami kontraksi sebesar 0.96 persen.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2022 bila dibandingkan kuartal IV 2021 tau qtq mengalami kontraksi 0,96 persen. Bila dibandingkan kuartal I 2021 atau yoy ekonomi Indonesia tumbuh 5,01 persen,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam keterangan pers virtual, Senin (9/5).
Dalam keterangan persnya, Margo menuturkan, bahwa perekonomian Indonesia yang dihitung berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) pada kuartal I 2022 atas dasar harga berlaku mencapai Rp4.513 triliun, sedangkan berdasarkan harga konstan mencapai Rp2.819 triliun.
Ia mengatakan, tingginya angka pertumbuhan ekonomi Ri pada kuartal pertama di tahun 2022 ini tak lain karena tingkat mobilitas masyarakat sudah mulai menunjukkan pemulihan seiring dengan situasi pandemi Covid-19 yang mulai terkendali.
“Tingginya pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2022 selain karena pulihnya aktivitas masyarakat juga karena ada low based effect pada kuartal I/ 2021,” ujarnya.
Lebih lanjut, Margo menyampaikan bahwa penyumbang 65,74 persen PDB RI pada kuartal I 2022 berasal dari industri perdagangan, pertanian, konstruksi dan pertambangan.
Jika dilihat dari perhitungan sumber pertumbuhan, industri pengolahan memiliki peran besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, yakni sebesar 1,06, tertinggi dari sektor-sektor lainnya.
Adapun dari sektor industri pengolahan ini, subsektor yang menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi RI yakni subsektor industri pakaian jadi dan makananan minuman.