JAKARTA, HOLOPIS.COM – 3 petugas keamanan terbunuh di sebuah tempat pemungutan suara pemilihan presiden Filipina (Pilpres Filipina) wilayah Filipina Selatan.

“Orang-orang di dalam sekolah yang digunakan sebagai tempat pemungutan suara berlari mencari perlindungan,” demikian dikatakan Mantan Walikota Ibarhim Mangudadatu melansir AFP, Senin (9/5).

Penembakan mematikan itu terjadi tak lama setelah pemungutan suara berlangsung di kotamadya Buluan di pulau Mindanao, surga bagi berbagai kelompok bersenjata mulai dari pemberontak komunis hingga militan Islam.

Serangan itu terjadi setelah 5 granat meledak di luar lokasi pemungutan suara di Datu Unsay dan menyebabkan 9 orang luka-luka.

Pilpres Filipina pada tahun ini merupakan pertandingan ulang antara Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr, putra dari mendiang diktator negara itu, dan Wakil Presiden petahanan Leni Robredo.

Perlu diketahui, pemilu adalah waktu yang tidak stabil di negara dengan undang-undang senjata longgar dan budaya politik yang keras itu.

Meski demikian, pihak Kepolisian Filipina mengatakan, pilpres pada musim ini relatif damai.