JAKARTA, HOLOPIS.COMPusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) atau Centers for Disease Control (CDC) tengah melakukan penyelidikan terhadap 109 kasus hepatitis akut pada anak-anak.

Melansir CNBC, Lebih dari 90% anak-anak dirawat di rumah sakit dan 14% membutuhkan transplantasi hati. Akan tetapi, mayoritas pasien telah pulih sepenuhnya dan telah dipulangkan dari rumah sakit.

Sekadar informasi, Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati yang sering disebabkan oleh infeksi virus, tetapi faktor lingkungan juga dapat berperan. Hal ini tidak jarang terjadi pada anak-anak tetapi biasanya tidak parah.

Berdasarkan hasil investasi CDC, lebih dari separuh anak-anak memiliki infeksi adenovirus yang dikonfirmasi. Namun, pejabat CDC mengatakan mereka belum tahu apakah adenovirus adalah penyebab sebenarnya.

Adenovirus adalah virus umum yang biasanya menyebabkan gejala pilek atau flu ringan, atau masalah perut dan usus. Ini bukan penyebab hepatitis parah yang diketahui pada anak-anak yang sehat, meskipun telah dikaitkan dengan penyakit pada anak-anak dengan sistem kekebalan yang lemah.

“Kami juga belum tahu apa peran faktor lain, seperti paparan lingkungan, obat-obatan, atau infeksi lain yang mungkin dimiliki anak-anak,” kata wakil direktur penyakit menular di CDC, Dr. Jay Butler.

Kemudian terkait vaksinasi Covid-19, Butler mengatakan bahwa vaksin bukanlah penyebab penyakit hepatitis akut. Sebab, rata-rata anak yang mengidap hepatitis akut ini memiliki usia rata-rata dua tahun, yang berarti sebagian besar dari mereka tidak memenuhi syarat untuk menerima vaksin.

Hingga kini, kata Butler, pihaknya masih menyelidiki apakah ada hubungan dengan virus Covid-19. Namun, ia memastikan sembilan kasus awal anak-anak dengan hepatitis berat di Alabama tidak terinfeksi Covid-19.

Sementara untuk virus hepatitis A, B, C, D maupun E, kata Butler, belum ditemukan pada anak-anak selama penyelidikan awal.

Butler mengatakan, pihaknya belum melihat adanya peningkatan infeksi adenovirus pada para penderita hepatitis akut ini. Namun, seorang pejabat CDC, Dr Umesh Parashar mengatakan, bahwa AS tidak memiliki sistem nasional yang baik untuk melakukan pengawasan terhadap virus tersebut.

“CDC juga belum mendokumentasikan peningkatan yang signifikan dalam kasus hepatitis pada anak-anak atau transplantasi hati, tapi itu berdasarkan data awal dan bisa berubah, menurut Butler. Namun, Inggris – yang pertama kali memperingatkan dunia tentang masalah ini – telah mendokumentasikan peningkatan yang signifikan,” katanya.

“Kami tahu pembaruan ini mungkin menjadi perhatian, terutama bagi orang tua dan wali dari anak-anak kecil. Penting untuk diingat bahwa hepatitis parah pada anak-anak jarang terjadi,” kata Butler. Orang tua harus mengambil tindakan pencegahan standar untuk mencegah infeksi virus, termasuk mencuci tangan, menutupi batuk dan bersin, tidak menyentuh mata, hidung atau mulut, dan menghindari orang yang sakit, katanya.

Adapun gejala yang timbul pada penderita hepatitis akut ini adalah muntah, urin gelap, tinja berwarna terang, dan kulit menguning.

“Orang tua harus menghubungi penyedia layanan kesehatan mereka jika ada kekhawatiran,” kata Butler.