JAKARTA, HOLOPIS.COM – Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Manasseh Sogavare menilai, kritikan pedas dari Amerika Serikat (AS), Australia, dan sekutu-sekutunya terhadap keputusannya untuk bekerjasama dengan China di bidang pertahanan mengandung hinaan.
Bahkan, Manasseh menafsirkan, kritikan dari negeri Paman Sam dan sekutunya seolah merupakan ancaman yang memungkinkan adanya invasi oleh Barat atas kebijakan luar negerinya itu.
“Kami menyesalkan berlanjutnya demonstrasi kurangnya kepercataan oleh pihak-pihak terkait,” ujarnya di hadapan parlemen pada Selasa (3/5) sebagaimana yang dipublish Digital Journal.
Sogavare menegaskan tidak ada yang perlu dikhawatirkan terkait kerjasama pertahanan antara Honiara dan Beijing.
Lebih lanjut, tanpa menyebutkan negara tertentu, ia mengungkap telah mendapatkan peringatan kemungkinan intervensi militer jika ada kepentingan negara lain yang terganggu akibat kesepakatan tersebut.
“Kami diancam dengan invasi. Dan itu serius,” tuturnya.
“Kami diperlakukan seperti siswa TK yang berjalan-jalan dengan Colt 45 di tangan kami, dan oleh karena itu kami perlu diawasi. Kami dihina,” tambahnya.
Menanggapi kekhawatiran Sogavare, Perdana Menteri Australia Scott Morrison-pun angkat suara pada Kamis (5/5).
Meski prihatin dengan perjanjian pertahanan antara Kepulauan Solomon dan China, Morrison menekankan Australia selalu memperlakukan negara-negara Pasifik secara setara.
“Kita harus tenang dan tenang saat menghadapi masalah ini,” kata Morrison.
Kepulauan Solomon menandatangani kesepakatan pertahanan dengan Beijing berselang beberapa tahun setelah memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan pada September 2019.
Keputusan itu dilandasi dengan investasi menggiurkan dari China. Namun hal itu memicu protes besar-besaran di Honiara pada November lalu.
Kesepakatan antara-Kepulauan Solomon dan China telah menimbulkan kekhawatiran di Australia dan AS, dengan kemungkinan hadirnya militer Beijing di Pasifik.
Hal ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi Morrison yang berusaha mendapatkan masa jabatan keduanya pada pemilu 21 Mei mendatang.