Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024
NewsEkobizDuh, Potensi Stagflasi hingga Resesi Ancam Eropa

Duh, Potensi Stagflasi hingga Resesi Ancam Eropa

JAKARTA, HOLOPIS.COM Para CEO atau petinggi sejumlah perusahaan blue chip asal Eropa telah memprediksi potensi stagflasi hingga resesi akan melanda Eropa dalam beberapa bulan mendatang. Hal itu seperti yang dikatakan oleh Stefan Hartung, CEO Bosch.

Melansir CNBC, petinggi perusahaan raksasa teknik dan teknologi asal Jerman itu mengatakan, warga eropa dapat sedikit menghela nafas karena salah satu pemicunya, yakni pandemi Covid-19 akan segera berakhir.

“Yang pasti, kami melihat resesi besar sedang terjadi, tetapi itulah yang kami lihat sedang dalam proses. Masih ada permintaan yang menggantung karena krisis Covid yang akan segera kita tinggalkan,” kata Stefan Hartung.

Seperti diketahui, Eropa menjadi benua yang sangat rentan terhadap dampak dari perang antara Rusia dan Ukraina, terlebih dengan rentetan sanksi ekonomi yang menimbulkan kekhawatiran mengenai pasokan energi.

Bersamaan dengan itu, kebijakan penguncian (lockdown) China pun memicu kekhawatiran tentang munculnya stagflasi. Pasalnya tingkat pertumbuhan ekonomi di Eropa saat ini berada di taraf yang rendah, sementara tingkat inflasi di beberapa negara di eropa juga tergolong tinggi. Hal ini tentu akan menimbulkan kekhawatiran mengenai resesi.

Tercatat tingkat inflasi rata-rata di Eropa pada bulan Maret mencapai rekor tertingginya, yakni di level 7,5 persen. Kendati demikian, Bank Sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) masih enggan menaikkan suku bunga seperti para rekan-rekannya, seperti Bank Sentral Inggris atau Bank of England (BoE) dan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed).

Sementara itu, Kepala Ekonom Berenberg, Holger Schmieding dalam sebuah catatannya mengatakan, bahwa pertumbuhan ekonomi di Eropa cenderung mengalami kontraksi pada kuartal kedua di tahun 2022 ini.

“Memburuknya penguncian China dan pengeluaran konsumen yang berhati-hati sebagai reaksi terhadap energi tinggi dan harga pangan dapat dengan mudah menyebabkan kontraksi sementara dalam PDB zona euro di Q2,” kata Schmieding.

Schmieding menuturkan, embargo pada impor minyak dan gas (migas) dari Rusia sangat tidak mungkin dapat mengubahnya menjadi resesi yang lebih serius. Namun hal sebalknya akan terjadi Jika The Fed salah perhitungan dalam mengendalikan inflasi, maka ancaman resesi akan bertahan hingga tahun depan.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Pasar Keuangan RI Banjir Dana Asing dalam Sepekan

Bank Indonesia (BI) mencatat aliran dana asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia selama sepekan terakhir, yakni selama periode transaksi 17 - 19 September 2024 sebesar Rp 25,6 triliun.

Harga Bahan Pangan Kompak Naik di Akhir Pekan

Harga bahan pangan secara nasional di tingkat pedagang eceran terpantau mengalami kenaikan pada akhir pekan ini, Sabtu 21 September 2024.

Akhir Pekan, Segini Harga Emas Galeri 24, Antam hingga UBS di Pegadaian

Harga emas batangan bersertifikat yang dijual di PT Pegadaian (Persero) terpantau tidak mengalami perubahan alias stagnan, kecuali emas UBS yang mengalami kenaikan tipis pada perdagangan akhir pekan ini, Sabtu 21 September 2024.

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Ngegas Jadi Rp 1.455.000

Harga emas batangan bersertifikat keluaran PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) alias emas Antam terpantau mengalami kenaikan yang cukup tajam pada perdagangan hari ini, Sabtu 21 September 2024.