JAKARTA, HOLOPIS.COM – Aksi penganiayaan yang diduga dilakukan Ketua DPRD kabupaten luwu timur, US kepada operator SPBU Wasuponda terekam kamera CCTV.

Atas penganiyayaan tersebut, Korban kemudian mendatangi Polres Luwu Timur untuk membuat laporan polisi.

“Awalnya sopirnya US yang memukul, kemudian US ikut memukul,” kata salah seorang kerabat korban.

Dia menambahkan, penganiayaan itu bermula ketika US datang ke SPBU Wasuponda untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite, tapi saat itu, operator SPBU tidak melayani karena ketersediaan pertalite di SPBU tersebut terbatas dan hanya diperuntukkan untuk kendaraan emergency seperti ambulance.

“Yang ada hanya pertamax, tapi US ngotot minta pertalite, karena tidak dilayani US dan sopirnya emosi lalu turun memukul pengawas SPBU,” ujarnya.

Adapun Rudi, pengawas SPBU Wasuponda yang jadi korban penganiayaan mengatakan US berkali kali berusaha memukulnya, namun masih dapat dihindari. Kemudian datang sopirnya ikut memukul dan menendang.

“US datang menggunakan mobil dinas, dia memaksa beli pertalite, dia kemudian membentak mengatakan ‘kau tidak kenal siapa saya? dan mengancam menutup SPBU, lalu memukul saya,” kata Rudi.

Rudi mengaku sudah berada di Polres untuk membuat laporan. Dia membawa hasil visum dan masih merasakan sakit pada lengannya akibat penganiayaan tersebut.

Sementara US membantah melakukan penganiayaan terhadap pengawas SPBU Wasuponda. US kemudian menceritakan kronologi kejadian itu.

“Bohong itu. Tidak ada pemukulan. Hanya cekcok mulut. Saya sampaikan pada petugasnya untuk memastikan stok pertalite untuk emergency selalu tersedia. Itu saja,” kata US, (5/5).

US kembali menyebut bahwa tuduhan penganiayaan yang dialamatkan padanya adalah bohong. “Bohong itu, tidak ada penganiyaan,” tegasnya.

 Aksi penganiayaan yang diduga dilakukan Ketua DPRD kabupaten luwu timur kepada operator SPBU.
Aksi penganiayaan yang diduga dilakukan Ketua DPRD kabupaten luwu timur kepada operator SPBU.