Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024

Sejarah Masjid Menara Kudus : Saksi Bisu Kerukunan Antar Umat Beragama

Nilai toleransi

Seperti diketahui, Masjid Menara Kudus ini memiliki corak arsitektur bangunan yang berbeda dengan masjid-masjid pada umumnya. Yang membedakan dengan masjid lainnya yakni adanya menara yang menjulang tinggi di sebelah tenggara masjid.

Menara masjid yang tersusun dari batu bata merah itu dibangun menyerupai bagunan candi-candi yang ada di Jawa Timur. Bahkan ada yang menyebut menara tersebut menyerupai bangunan Bale Kulkul atau bangunan penyimpan kentongan yang berlokasi di Bali.

Bukan tanpa alasan, di balik karakteristik Masjid Menara Kudus ternyata tersirat makna dari perwujudan sikap “tepa selira” atau tenggang rasa pada masa itu.

Perlu diketahui, Sunan Kudus dalam menyebarkan agama Islam atau berdakwah menggunakan pendekatan kearifan lokal, yang mana pada saat itu, mayoritas penduduk tanah Jawa masih memegang teguh kepercayaan agama Hindu-Budha.

Adapun nilai toleransi yang diajarkan Sunan Kudus pada masa itu yakni dengan melarang pengikutnya untuk menyembelih sapi untuk dikonsumsi. hal itu lantaran binatang sapi dianggap sebagai binatang suci bagi umat Hindu.

Kebiasaan itu diketahui masih berlangsung hingga saat ini. Masyarakat Kudus lebih memilih untuk menyantap daging kerbau dibanding daging sapi.

Mitos Masjid Menara Kudus

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, terdapat sejumlah mitos yang berhembus dan masih diyakini masyarakat hingga saat ini.

Salah satu mitos tersebut terkait dengan ajian Rajah Kalacakra milik Sunan Kudus yang konon katanya ditanam di bagian pintu gerbang menjuju kompleks masjid.

Adapun tujuan dari penanaman Rajah Kalacakra oleh Sunan Kudus tersebut bermaksud untuk melemahkan kekuatan orang-orang yang berniat jahat.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Sejarah Hari Perdamaian Internasional 21 September

Pada tanggal 21 September setiap tahunnya, masyarakat dunia memperingati Hari Perdamaian Internasional atau International Day of Peace. Peringatan ini bukan hanya sekadar hari untuk memperingati perdamaian, tetapi juga memiliki makna mendalam.

Hari Perhubungan Nasional 17 September, Begini Sejarahnya

Setiap tanggal 17 September, Indonesia memperingati Hari Perhubungan Nasional atau yang biasa disebut Harhubnas. Peringatan ini merupakan momentum penting bagi kita untuk merefleksikan dan mengapresiasi peran vital sektor perhubungan dalam mendukung pembangunan nasional.

Hari Palang Merah Nasional 17 September, Begini Sejarahnya

Hari Palang Merah Nasional diperingati setiap tanggal 17 September, yang pertama kali diresmikan dan diketahui oleh Drs. Mohammad Hatta pada tahun 1945.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru