JAKARTA, HOLOPIS.COM Dosen sekaligus guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) Surabaya, Prof Henri Subiakto mengatakan, bahwa di dalam berpolitik, menggunakan unsur agama itu sangat baik jika dijadikan bahan pedoman.

Karena dengan berpedoman pada agama, maka orang-orang yang menjalankan politik akan terarah, tidak melakukan pelanggaran hukum maupun normanya.

“Jika agama jadi pedoman berpolitik itu bagus,” kata Prof Henri, Sabtu (30/4).

Norma hukum di dalam politik jika melibatkan agama di dalamnya sebagai bahan pedoman, akan menjauhkan orang-orang berpolitik untuk berbuat tidak adil, korupsi, saling menghina dan merendahkan orang lain apalagi yang tidak sejalan dengan pemikiran dan pilihan politiknya.

“Tidak ada korupsi, tidak ada anarkisme, hate speech, suudzon, iri, dengki, fitnah, hoax, dan lain-lain,” ujarnya.

Hal ini berbeda jika orang-orang yang berpolitik namun menggunakan agama sebagai alat atau kendaraan semata, hanya untuk melegitimasi perilaku.

Oleh karena itu, Alumni Jurusan Komunikasi Fisipol UGM (1987) tersebut pun mengatakan, bahwa menggunakan agama untuk berpolitik seperti itu bakal menimbulkan kerusakan.

“Jika agama dipakai sebagai kendaraan, maka keimanan dan keyakinan dibelokkan menjadi kemarahan, keributan yang dekat dengan kekerasan,” tuturnya.