JAKARTA, HOLOPIS.COM Presiden Jokowi terus menjalin komunikasi dengan berbagai kepala negara menjelang pelaksanaan KTT G20 di tengah konflik Rusia dan Ukraina yang tak kunjung usai.

Dalam keterangannya, Jokowi mengungkapkan bahwa dirinya sudah melakukan pembicaraan melalui saluran telepon dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dan dengan Sekjen PBB Antonio Guterres.

“Saya juga telah berkomunikasi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan tadi malam saya juga sudah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin,” kata Jokowi, Jumat (29/4).

Dari hasil pembicaraan dengan Rusia, Jokowi mengatakan bahwa dirinya telah mendapatkan penjelasan mengenai proses rekonsiliasi Putin dengan Zelenskyy yang sampai saat ini belum berada pada titik kesepakatan.

“Presiden Rusia memberikan update mengenai situasi di Ukraina termasuk proses negosiasi yang terus berlangsung antara Rusia dan Ukraina,” ungkapnya.

Mendengar situasi tersebut, Jokowi hanya bisa meminta agar perang antar kedua negara bisa segera dihentikan dengan alasan kemanusiaan. Dia bahkan menjanjikan untuk bisa membantu hal tersebut bisa terwujud.

“Saya kembali menekankan pentingnya perang segera diakhiri. Saya juga menekankan agar solusi damai dapat terus di kedepankan dan Indonesia siap berkontribusi untuk upaya damai tersebut,” ungkapnya.

Jokowi kemudian menaruh harapan besar dengan kehadiran Putin dalam perhelatan internasional di G20 tersebut meskipun Amerika Serikat sempat mengancam tidak akan hadir jika Rusia hadir.

Namun, Jokowi menyatakan tetap akan mengundang Putin dalam acara G20 dan mendapatkan respon positif.

“Dalam kesempatan tersebut, Presiden Putin menyampaikan terima kasih atas undangan KTT G20 dan beliau menyatakan akan hadir,” bebernya.

“Saya ingin menekankan bahwa Indonesia ingin menyatukan G20. Jangan sampai ada perpecahan. Perdamaian dan stabilitas adalah kunci bagi pemulihan dan pembangunan ekonomi dunia,” tambahnya.