JAKARTA, HOLOPIS.COM – Eropa harus berhenti terlalu bergantung pada Rusia dalam hal perdagangan, setelah Moskow menghentikan pasokan gas ke Bulgaria dan Polandia karena tidak membayar dalam rubel, demikian dikatakan Ukraina.
“Semakin cepat Eropa sadar bahwa mereka tidak bisa bergantung pada Rusia mengenai perdagangan, semakin cepat pula kestabilan di pasar Eropa terjamin,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, melansir CNA, Kamis (28/4).
Gazprom, monopoli ekspor gas Rusia telah menangguhkan pasokan gas karena tidak adanya pembayaran dalam rubelm sebagaimana diatur dalam dekrit dari Presiden Rusia Vladimir Putin yang bertujuan untuk meringankan dampak sanksi.
Keputusan yang diambil Moskow tersebut telah dikecam oleh para pemimpin Eropa yang menganggap itu adalah sikap pemerasan.
Prancis akan menjadi tuan rumah pertemuan para menteri energi Uni Eropa pada 2 Mei mendatang, untuk membahas bagaimana menghadapi langkah Rusia.
Di sisi lain, Rusia menyangkal bahwa mereka telah terlibat dalam sikap pemerasan. Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Rusia akan tetap menjadi pemasok energi yang dapat diandalkan.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia tetap menjadi pemasok energi yang dapat diandalkan dan membantah terlibat dalam pemerasan.
Invasi ke Ukraina telah membuat kota-kota menjadi puing-puing, dan memaksa lebih dari 5 juta orang melarikan diri ke luar neger.
Konflik ini juga telah memicu kekhawatiran munculnya konflik yang lebih besar lagi di Barat.