JAKARTA, HOLOPIS.COM – Profesor dari Universitas Studi Korea Utara di Seoul, Yang Moo Jin mengatkan bahwa pernyataan Kim terkait kekuatan nuklir kemungkinan ditujukan kepada presiden terpilih Korea Selatan Yoon Suk Yeol.
“Ini kemungkinan ditujukan untuk Korea Selatan yang sebelumnya menyatakan tak akan ragu menyerang, jika mereka terlebih dahulu menjadi targe,” kata Yang Moo Jin, melansir CNA (26/4).
Tim transisi Presiden Yoon, yang mulai menjabat pada 10 Mei, mengkritik Pyongyang karena membangun senjata yang mengancam.
“Parade itu membuktikan bahwa Korea Utara secara lahiriah menyerukan perdamaian dan dialog selama lima tahun terakhir, tetapi pada kenyataannya parade berfokus pada pengembangan sarana untuk mengancam tidak hanya semenanjung Korea tetapi juga Asia Timur Laut dan perdamaian dunia,” kata Wakil Juru Bicara Komite Transisi Kepresidenan Won Il-hee.
Won menambahkan, saat ini peningkatan aliasni terhadap AS untuk pengembangan senjata adalah tugas yang mendesak.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bersumpah untuk meningkatkan kekuatan nuklirnya dengan kecepatan maksimum, dan mengancam benar-benar akan menggunakannya.
“Kita akan terus menerapkan langkah-langkah yang bertujuan untuk memperkuat dan mengembangkan kekuatan nuklir negara dengan kecepatan maksimum,” kata Kim Jong un dalam pidatonya, melansir Skynews (26/4).
Pernyataannya di hadapan kerumunan di plaza Pyongtang, menunjukkan bahwa ia akan meneruskan uji coba senjata yang provokatif serta menekan Amerika Serikat.
Parade tersebut dilakukan untuk merayakan HUT tentara Korea Utara yang ke-90.
Tentara Korea Utara adalah tulang punggung pemerintahan otoriter keluarga Kim, dan muncul ketika negara itu menghadapi kesulitan pandemi sambil mencari bantuan dari sanksi yang dipimpin AS.
Kim Jong Un dalam beberapa bulan terakhir telah menghidupkan kembali jurang nuklir yang bertujuan untuk memaksa Amerika Serikat mengakui Korea Utara sebagai kekuatan nuklir.