JAKARTA, HOLOPIS.COM 400 diplomat Rusia diusir dari 28 negara Barat sejak negeri beruang merah itu meluncurkan invasinya.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Yevgeny Ivanov menuturkan, dari semua jenis sanksi yang diluncurkan Barat untuk Rusia, pengusiran diplomat menjadi ‘yang terfavorit’ bagi Barat.

Ivanov menambahkan, pengusiran diplomat sudah terjadi sejak tahun sebelumnya. Bahkan, selama bertahun-tahun, diplomat Rusia tidak dapat bekerja sepenuhnya di negara-negara Barat. Kontrol total dinas keamanan Barat secara signifikan menghambat komunikasi dengan diplomat Rusia.

Tahun 2020, AS mengusir diplomat Rusia atas dugaan ikut campur dalam pilpres AS 2020 dan peretasan dunia maya. Namun, pihk Kremlin sudah membantah berulang kali.

Begitu juga dengan Jerman yang mengusir diplomat Rusia pada 2021 yang dikaitkan dengan ‘peran Rusia’ terhadap pembunuhan Kavtarashvili yang berjuang bersama separatis Chechnya untuk memerangi Moskow pada 2000-an.

Tahun ini, negara-negara Barat mengusir diplomat Rusia sebagai tanggapannya atas invasi yang dilakukan Rusia di Ukraina.

Ia menyebutkan negara-negara yang ‘memimoin’ sanksi pengusiran diplomat Rusia sejak invasi, di antaranya Polandia, Jerman, Slovenia, Slovakia, Kroasia, Prancis, Italia, dan Spanyol.

“Kapasitas misi konsuler di banyak negara juga telah dikurangi. Ini jelas memperumit pemberian bantuan apa pun, termasuk kepada warga Rusia dan rekan-rekan yang tinggal di negara-negara Barat itu,” kata Ivanov dalam pertemuannya dengan Komisi Sementara Dewan Federasi Rusia untuk Perlindungan Kedaulatan dan Pencegahan Intervensi dalam Urusan Dalam Negeri.

Ivanov menegaskan bahwa pengurangan aparat misi diplomatik Rusia di sejumlah negara berarti bahwa Barat telah mengisolasi Rusia di berbagai bidang.

“Itu juga berarti bahwa pemulihan hubungan diplomatik dengan Barat ke tingkat sebelumnya akan, secara halus, panjang dan sulit,” tandas Ivanov.