JAKARTA, HOLOPIS.COM Kementerian Agama (Kemenag) meminta masyarakat tidak sembarangan ataupun asal-asalan mengunduh aplikasi Azan dan jadwal salat dari telepon pintarnya.

Sekretaris Ditjen (Sesditjen) Bimas Islam Kemenag, M. Fuad Nasar mengungkapkan, belajar dari kasus pengunduhan data pribadi pengguna dari kedua jenis aplikasi tersebut seharusnya bisa menjadi pelajaran masyarakat dalam memilih aplikasi terpercaya.

“Masyarakat dapat mengunduh aplikasi azan dan jadwal salat yang dikeluarkan Kemenag, ormas Islam, dan penyedia fitur dakwah digital lainnya yang kredibel dan terpercaya,” kata Fuad, Minggu (24/4).

Meskipun begitu, Fuad meyakini kejahatan memang bisa dilakukan dari berbagai aplikasi lain. Oleh karena itu, kehati-hatian menjadi faktor utama masyarakat dalam penggunaan telepon pintarnya.

“Modus kejahatan cyber bisa dilakukan melalui aplikasi dengan konten apa saja, tidak terkecuali konten keagamaan yang dibutuhkan masyarakat. Sehingga perlu kehati-hatian dan kewaspadaan para pengguna,” tuturnya.

Fuad kemudian yakin kepolisian dapat mengusut dan menangkap pelaku kejahatan cyber tersebut. “Aplikasi di play store yang diduga mencuri data pribadi harus diusut dan ditindak sesuai hukum yang berlaku.” tutupnya.

Diketahui, Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya merilis 11 aplikasi dengan konten azan dan jadwal salat yang disalahgunakan untuk mencuri data pengguna sebagai berikut:

1. Speed Camera Radar: Sudah diunduh 10 juta download.
2. Al Moazin Lite: 10 juta download.
3. WIFI Mouse: 10 juta download.
4. QR & Barcode Scanner: 5 juta download.
5. Qibla Compass – Ramadan 2022: 5 juta download.
6. Simpel Weather & Clock Widget: 1 juta download.
7. Handcent Nex SMS Text W/MMS: 1 juta download.
8. Smart Kit 360: 1 juta download.

9. Al Quran MP3 – 50 Recutirs & Translation Audio: 1 juta download.
10. Full Quran MP3 : 1 juta donwload.
11. Audiosandroid Audio Studio DAW: 1 juta download.