JAKARTA, HOLOPIS.COM – Wabah Ebola terjadi di Republik Demokratik Kongo, hanya setelah empat bulan sempar berakhir.
Melansir Skynews, Minggu (24/4), sebuah kasus dikonfirmasi pada pria berusia 31 tahun tanggal 5 April lalu. Ia dirawat di pusat perawatan Ebola pada hari Kamis (21/4), tetapi meninggal beberapa jam kemudian.
“Waktu sedang tidak mendukung kita, penyakit ini telah dimulai sejak 2 minggu dan sekarang kita ‘keteteran’” demikian dikatakan Direktur regional Organisasi Kesehatan Dunia untuk Afrika, Dr Matshidiso Moeti.
Secara keseluruhan, ini adalah wabah Ebola ke-14 yang terjadi di Republik Kongo sejak tahun 1976, saat virus pertama kali ditemukan.
Upaya untuk membendung wabah saat ini telah dimulai. Para pejabat memastikan bahwa pasien yang meninggal telah menerima penguburan yang aman dan bermartabat.
Sementara itu lebih dari 70 kontaknya juga sedang dilacak, dan vaksinasi di kota Mbandaka akan ditingkatkan.
Ebola ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi atau bahan yang terkontaminasi.
Gejala awalnya adalah nyeri otot dan demam, yang mirip dengan yang terlihat pada penyakit umum lainnya seperti malaria.
Dalam wabah Ebola di masa lalu, tingkat kematian bervariasi dari 25% hingga 90%, tetapi perawatan yang efektif sekarang sudah tersedia.