CILACAP, HOLOPIS.COM Untuk kesekian kalinya, wilayah Kabupaten Cilacap bagian barat, khususnya Kecamatan Cimanggu, Kecamatan Majenang dan Kecamatan Wanareja dilanda kejadian bencana hidrometeorologi hingga bertubi-tubi dalam tiga pekan terakhir.

Bencana hidrometeorologi yang mencakup banjir, banjir bandang dan tanah longsor itu diketahui sebelumnya sudah terjadi sejak Kamis (31/3) hingga Rabu (20/4).

Kali ini, imbas dari hujan dengan intensitas tinggi masih melanda wilayah barat Kabupaten Cilacap hingga Rabu (20/4).

“Hal itu kemudian memicu terjadinya luapan tiga sungai, yakni Sungai Cigugeumuh, Sungai Cijalu dan Sungai Cilaca, setelah tidak mampu menampung debit air dari hujan,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Jumat (22/4).

Abdul mengungkapkan, Sungai Cigugeumuh yang meluap telah merendam permukiman warga Desa Salebu di Kecamatan Majenang, dengan Tinggi Muka Air mulai dari 10 hingga 100 sentimeter. Beruntung tidak ada korban dalam peristiwa itu.

Abdul menjelaskan, limpahan aliran Sungai Cigugeumuh yang menuju ke barat, ditambah luapan Sungai Cilacap kemudian juga memicu terjadinya banjir di permukiman warga dan pasar Karanggendot, Desa Limbangan di Kecamatan Wanareja. “Sedikitnya 75 rumah yang ditinggali 110 jiwa dari 95 KK terendam dengan TMA 30 sentimeter,” imbuhnya.

Di samping itu, dinding penahan limpasan air bantaran Sungai Cilaca mengalami roboh sepanjang 20 meter dengan tinggi 1 meter setelah tergerus derasnya aliran air. Estimasi kerugian yang ditimbulkan atas kerusakan dinding penahan itu diperkirakan mencapai 9 juta rupiah.