JAKARTA, HOLOPIS.COM Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun, menilai, keterlibatan pejabat penting di Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam kasus mafia minyak goreng merupakan perbuatan yang kejam dan menyakitkan rakyat banyak.

Karena, menurut Ubeidilah, mereka yang seharusnya mengawasi tata niaga minyak goreng, justru menjadi bagian dari permainan mafia.

“Ini mengerikan sekaligus kejam menyakitkan rakyat banyak,” kata Ubedilah, Kamis (21/4).

Selain itu, sambung Ubedilah, hal itu menunjukkan adanya semacam kejahatan yang terstruktur dan terorganisir untuk melindungi korporasi minyak goreng yang selama ini yang telah menikmati margin keuntungan yang sangat besar di tengah naiknya harga minyak mentah kelapa sawit atau CPO internasional.

“Jokowi mesti melakukan tindakan tegas kepada para menterinya sekalian satu paket reshuffle. Ganti Mendag karena gagal mengendus praktik jahat tersebut sejak dini, di tengah rakyat menderita,” kata Ubedilah.

Sekaligus, lanjut Ubedilah, juga mereshuffle empat menteri lainnya yang dianggap sebagai pengkhianat konstitusi yang membuat gaduh soal tunda dan perpanjangan periode Jokowi, salah satunya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

“Juga beri hukuman tegas kepada partai politik bagian koalisi yang membuat gaduh secara nasional soal tunda pemilu dan perpanjangan periode,” tegas Ubedilah.

Apabila Presiden Jokowi tidak berani melakukan reshuffle satu paket tersebut, maka hal itu memperkuat dugaan bahwa Jokowi benar-benar dalam kendali oligarki.

“Dan karenanya protes mahasiswa, buruh, dan rakyat banyak tidak akan berhenti dan mereka tidak bisa disalahkan,” tandas Ubedilah.