JAKARTA, HOLOPIS.COM – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara angkat bicara terkait wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan LPG 3 kilogram atau LPG melon yang menjadi perbincangan publik belakangan ini.
Ia menuturkan, pemerintah masih terus melakukan kajian terkait hal tersebut dengan tetap mempertimbangan kondisi ekonomi global saat ini, terlebih terkait kenaikan harga komoditas di pasar internasional serta munculnya inflasi di sejumlah negara imbas perang Rusia-Ukraina.
“Tentu ini semua harus kita kaji dan karena itu kita akan melihatnya secara hati-hati,” kata Sua, sapaan akrabnya dalam keterangan pers virtual, Rabu (20/4).
Menurut Sua, kenaikan harga komoditas, terutama minyak mentah dunia tentu akan mempengaruhi anggaran pemerintah untuk belanja subsidi energi bagi masyarakat.
“Di sisi lain, kehati-hatian kita juga harus diperhitungkan karena kalau terjadi peningkatan harga komoditas maka subsidi kita juga akan meningkat. Tentu kita harus mencari balance yang paling pas berapa besar yang harus kita lakukan,” jelasnya.
Kendati demikian, ia masih enggan menyebut besaran maupun waktu dari rencana kenaikan harga BBM Pertalite dan LPG tersebut.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) telah menaikkan harga LPG nonsubsidi dari yang semula Rp13.500 menjadi Rp15.500 per kilogram (kg). Tak hanya LPG, perusahaan migas pelat merah ini juga menaikkan harga Pertamax dari Rp9.000 menjadi paling mahal Rp13 ribu per liter.