JAKARTA, HOLOPIS.COM Presiden Jokowi menaruh harapan besar kepada masyarakat Indonesia untuk bisa memanfaatkan hari Nuzululquran sebagai momentum merawat keberagaman bangsa.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan, sudah seharusnya masyarakat menyadari bahwa masing-masing elemen bangsa yang beraneka ragam memiliki kebaikan dan kelebihannya sendiri-sendiri.

“Jangan sampai ada di antara kita yang merasa lebih dari yang lain, merasa lebih baik dari yang lain, atau bahkan lebih suci dari yang lain. Kita mungkin berbeda dari yang lain tapi bukan berarti kita merasa lebih dari yang lain,” kata Jokowi (19/4).

Mantan Walikota Solo ini menyatakan, kebaikan-kebaikan dari yang muncul dari berbagai elemen bangsa, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, yang sejatinya perlu dikedepankan untuk kepentingan bersama, dikontribusikan untuk kemanfaatan bersama.

“Karena itu, saya mengajak umat Islam untuk menjadikan peringatan Nuzululquran ini sebagai momentum untuk memperkuat kebersamaan dalam keragaman yang sangat dibutuhkan dalam mewujudkan negeri dan bangsa yang baldatun tayyibatun warabbun ghafur,” pintanya.

Jokowi kemudian mengatakan, bahwa peringatan Nuzululqur’an merupakan salah satu keistimewaan bulan Ramadan sehingga umat Islam dapat mengingat diturunkannya Al-Qur’an kitab suci umat Islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. sebagai petunjuk bagi hidup dan kehidupan manusia.

“Al-Qur’an merupakan mukjizat dari Allah Swt. yang tidak ada keraguan di dalamnya. Al-Qur’an adalah petunjuk dan pembeda antara yang hak dan yang batil. Sebagai peringatan, sebagai rahmat, sebagai penjelas, sebagai berita gembira, dan bahkan sebagai obat bagi hati yang sedang duka dan sakit,” ungkapnya.

Sebagai bangsa yang berketuhanan, kader PDIP itu mengatakan bahwa banga Indonesia dituntut untuk percaya dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, konsekuensi dari beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah harus menerima dengan lapang dada bahwa keberagaman ini merupakan kehendak Allah Swt.

“Al-Qur’an menegaskan bahwa keanekaragaman yang terjadi pada berbagai makhluk Tuhan pada hakikatnya merupakan sunnatullah, sebuah ketetapan Allah Swt., sebuah skenario Allah Swt,” tuturnya.