JAKARTA, HOLOPIS.COMMenteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof Mohammad Mahfud MD mengatakan, bahwa ideologi apapun bisa saja masuk dan menginvasi Indonesia, baik itu radikalisme, khilafah ala hizbut tahrir maupun komunisme sekalipun. Karena kesemuanya pada dasarnya adalah produk hasil pemikiran manusia yang dielaborasi dan bisa saja diterapkan.

“Komunisme dan radikalisme sebagai pandangan dan cara berpikir tentu memiliki kesempatan untuk bangkit dan merebak, jika ada pada situasi dan kondisi sosial yang tepat,” kata Mahfud MD saat menjadi keynote speech di dalam webinar dengan tema “Komunisme dan Radikalisme dalam Pandangan Islam” yang diselenggarakan oleh Center for Information and Development Studies Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (CIDES ICMI) di Jakarta (18/4) malam.

Kondisi tersebut kata Mahfud adalah, sebuah situasi terjadinya ketidakadilan atau saat kehidupan masyarakat mengalami kemerosotan moral. Maka gagasan dan pemikiran apapun bisa saja mempengaruhi masyarakat secara masif.

Oleh karena itu, Mahfud memberikan pesan terbuka kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menjaga kehidupan sosial yang tetap mengedepankan moralitas dalam peradaban sesuai dengan ajaran agama, termasuk Islam.

“Maka menjaga kehidupan sosial dan moral peradaban masyarakat sesuai dengan ajaran Islam adalah agenda utama untuk mencegah berkembangnya komunisme dan radikalisme,” tuturnya.

Kemudian, Mahfud memberikan pandangannya tentang bagaimana radikalisme itu muncul. Yakni adanya sikap dan pemikiran yang intoleran karena merasa dirinya lebih benar, sementara orang yang berbeda dengan dirinya pasti salah. Kebenaran bagi kelompok radikal ini adalah tunggal dan cenderung enggan menerima perbedaan.

“Oleh karena itu, setiap yang diyakini sebagai kebenaran oleh manusia harus selalu menyisakan ruang untuk melihat dan berdialog dengan kebenaran lain,” ucap Mahfud.

Pun demikian, Mahfud menegaskan bahwa paham radikalisme tersebut sulit berkembang dan diterima oleh masyarakat Indonesia. Karena pada dasarnya, bangsa Indonesia adalah kelompok masyarakat yang moderat, termasuk mereka yang beragama Islam sekalipun.