JAKARTA, HOLOPIS.COM – Nuzulul Quran merupakan peristiwa istimewa yang terjadi dalam sejarah Islam, yakni Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam menerima wahyu pertama berupa ayat suci Alquran. Peristiwa Nuzulul Quran ini tertulis di dalam Surat Al Baqarah Ayat 185, “Bulan Ramadan, bulan yang di padanya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).”

Syekh M Ali As-Shabuni bercerita Alquran pertama kali turun pada tanggal 17 Ramadan, ketika usia Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam mencapai 40 tahun. Saat itu Rasulullah berdiam diri di Gua Hira, Jabal Nur, yang berjarak lebih kurang 6 kilometer dari Makkah.

Tiba-tiba Malaikat Jibril datang membawa wahyu. Jibril memeluk dan melepaskan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hal ini diulanginya sebanyak tiga kali. Setiap kali memeluk, Jibril mengatakan, “Iqra’!” artinya “Bacalah”.

“Aku tidak mengenal bacaan,” jawab Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.

“Iqra’ bismi rabbikal ladzi khalaq, khalaqal insana min alaq. Iqra wa rabbukal akram. Alladzi allama bil qalam. Allamal bil qalam. Allamal insana ma lam ya’lam,” kata Malaikat Jibril pada kali ketiga membaca Surat Al Alaq Ayat 1–5.

Begitulah seterusnya Alquran diturunkan secara berangsur-angsur hingga yang terakhir adalah ayat dari Surat Al Maidah selama kurun waktu 22 Tahun 2 bulan 22 hari. Peristiwa dan sejarah turunnya Alquran inilah yang disebut sebagai malam Nuzulul Quran.

Alquran tidak hanya diturunkan pada bulan Ramadan, tetapi ada tiga tahap kitab suci itu diturunkan. Tahap pertama, kitab suci ini diturunkan ke Lauhul Mahfudz secara keseluruhan. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta’ala, “Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Alquran yang mulia, yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh.” (QS Al-Buruj [85]: 21–22)

Kemudian pada tahap kedua, kitab suci Alquran diturunkan secara utuh dari Lauhul Mahfudz ke Baitul ‘Izzah pada bulan Ramadan, bertepatan dengan malam Lailatul Qadar. Dalil yang menjadi landasan untuk fase ini adalah firman Allah Subhanahu wa ta’ala, “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (QS Al Baqarah [2]: 185)

Lalu pada tahap ketiga atau tahap terakhir, Alquran diturunkan melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ayat-ayat yang turun berangsur sesuai dengan konteks peristiwa saat itu. Sebagaimana Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.” (QS Asy-Syu’ara [26]: 193–195).

Nuzulul Quran adalah malam yang penuh keberkahan. Allah Subhanahu wa ta’ala akan melipatgandakan pahala umat Islam yang beribadah pada malam ini. Pasalnya, para malaikat akan turun ke bumi untuk memberikan doa kepada setiap orang yang beribadah.

Nah, untuk mendapatkan keutamaan ini, kaum Muslimin hanya perlu memperbanyak ibadah dengan beriktikaf di masjid, tadarus atau khatam Alquran, memperbanyak zikir, memperbanyak sedekah, sholat tarawih dan witir hingga tahajud, serta memperbaiki sikap dan perbuatan.