JAKARTA, HOLOPIS.COM – Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) berencana membalaskan dendam atas kematian mantan pemimpinnya, Abu Ibrahim al-Qurashi, dalam penggerebekan militer Amerika Serikat (AS) di Suriah pada Februari 2022.
ISIS bahkan menyerukan para pendukungnya untuk memanfaatkan perang yang sedang berlangsung di Ukraina untuk melancarkan serangan-serangan di wilayah Eropa.
“Kami mengumumkan, dengan mengandalkan Tuhan, kampanye yang diberkahi untuk membalas dendam (kematian Abu Ibrahim al-Qurashi),” tegas juru bicara ISIS, Abu-Omar al-Muajjir, dalam pesan audio yang beredar via aplikasi pesan Telegram sebagaimana dilansir AFP, Senin (18/4).
Al-Muhajjir juga menyerukan para pendukung ISIS untuk melanjutkan serangan-serangan di Eropa, dengan memanfaatkan peluang dari perang Rusia Vs Ukraina.
Al-Quraishi tewas setelah meledakan diri di Suriah pada awal Februari lalu untuk menghindari penangkapan dalam penggerebekan AS. Pada 10 Maret lalu, ISIS mengonfirmasi kematian Al-Quraishi.
ISIS juga mengumumkan pemimpin baru mereka yang bernama Abu Hasan al-Hashemi al-Quraishi. Namun, tidak banyak informasi soal pemimpin baru ISIS itu.
Setelah kehilangan wilayah terakhir mereka dalam serangan militer yang didukung koalisi pimpinan AS pada Maret 2019, sisa-sisa ISIS di Suriah kebanyakan bersembunyi di wilayah gurun setempat. Mereka memanfaatkan tempat persembunyian itu untuk menyergap pasukan pimpinan Kurdi dan pasukan tentara Suriah. ISIS juga masih melanjutkan serangan di wilayah Irak.