JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pemerintah akan segera menaikan harga BBM Pertalite hingga LPG 3 Kg. Hal tersebut diklaim sebagai strategi jangka menengah dan jangka panjang dalam mengantisipasi harga minyak dunia yang masih tinggi. Menurut Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro, sebagian besar masyarakat diyakini belum siap jika harga-harga kebutuhan pokok ini naik.
“Kalau ditanya konsumen siap atau tidak, tentu sebagian besar menjawab tidak, makanya pemerintah harus berdiri di tengah sebagai policy maker, melihat semua aspek secara menyeluruh sebelum menerapkan kenaikan harga,” ungkapnya, Senin (18/4).
Lebih lanjut, struktur masyarakat Indonesia dari sisi kemampuan finansial cukup kompleks, ada masyarakat mendekati miskin, miskin, hingga sangat miskin.
Pergeseran harga komoditas penting seperti BBM, LPG dan listrik tentu akan menggeser jumlah masyarakat yang tadinya mendekati miskin menjadi miskin dan seterusnya.
Kemudian lanjut dia masyarakat memang sudah memahami bahwa sebagian komoditas energi Indonesia diimpor dari luar negeri. Indonesia ‘hanya’ bisa memproduksi minyak dengan kapasitas 700-800 ribu barel, namun kebutuhan dalam negeri mencapai 1,6 juta barel.
“Tapi jika kebijakan ini bersama-sama dilakukan, impactnya perlu dimitgasi. Perlu diperhatikan, target berapa persen, aspek makronya yang terdampak apa saja perlu dikalkulasi,” tandasnya.