JAKARTA, HOLOPIS.COM Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia, Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid mengatakan, bahwa pergerakan organisasi Negara Islam Indonesia (NII) sangat masif di kalangan grass root masyarakat.

Hal ini bisa dilihat dengan adanya aktivitas cuci otak (brain wash) dan baiat yang dilakukan terhadap 77 anak di bawah umur 13 tahun.

“Yang perlu saya tegaskan bahwa fenomena NII sejatinya seperti fenomena gunung es yang dari daerah ke daerah yang lain akan terlihat betapa gerakan organisasi ini masif terjadi di bawah tanah,” kata Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid kepada wartawan, Minggu (17/4).

Diungkapkan Ahmad, pihak BNPT sebetulnya terus melakukan pendampingan dan pencegahan di berbagai daerah. Hanya saja, dia mengakui letupan kejadian di tingkat daerah tersebut berlanjut. Oleh sebab itu, dia memandang butuh keterlibatan semua pihak terkait untuk mengantisipasi keberadaan NII

Ahmad juga menyinggung soal pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, serta organisasi masyarakat (ormas) di masing-masing daerah. BNPT, sebut Ahmad, melaksanakan kebijakan pencegahan terhadap keberadaan NII dengan melibatkan banyak pihak mulai dari kementerian/lembaga, pemerintah daerah, akademisi, ormas dan tokoh agama, insan media, dan pelaku usaha.

Tidak hanya itu, Ahmad turut menyoroti soal temuan Polri terkait 77 anak di bawah umur 13 tahun yang dicuci otak dan dibaiat ke NII. Ditegaskan Ahmad, pihaknya akan menindaklanjuti temuan Polri tersebut sesuai dengan kewenangan BNPT yang diatur dalam perundang-undangan yang berlaku.