KUKAR, HOLOPIS.COMPengurus Kerapatan Pore Sempekat Keroan Kutai, Sabran menilai, bahwa Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang akan dibangun di Kalimantan Timur merupakan sebuah keberkahan tersendiri bagi masyarakat lokal.

“kami menilai kepindahan IKN ini sebagai sebuah berkah bagi masyarakat Kabupaten Kukar, artinya sejarah telah membuktikan bahwa sudah tepat apabila IKN berpindah di Bumi Kutai Kartanegara,” kata Sabran kepada wartawan, Jumat (15/4).

Ia menilai, bahwa tanah Kutai yang bakal menjadi salah satu Kabupaten untuk IKN Nusantara merupakan tanah yang tua, ditandai dengan keberadaan Kerajaan Hindu yang tersohor di dunia internasional pada saat itu, dengan keberadaan Raja Mulawarman.

Bahkan kata Sabran, tanah Kutai Kartanegara sangat kondang sebagai wilayah kerajaan yang memiliki kekayaan sumberdaya alam yang sangat melimpah dan luar biasa,

“Bahkan saat ini untuk kontribusi Provinsi Kaltim dalam menyumbang pemasukan devisa negara Indonesia juga cukup besar,” ujarnya.

Kemudian, budayawan Kutai Kartanegara itu menjelaskan, bahwa keinginan pemindahan IKN ke Kalimantan merupakan cita-cita Presiden Soekarno saat itu.

“Titik awal ide kepindahan IKN Jakarta ke wilayah Borneo itu digagas oleh Presiden Sukarno yang sesungguhnya pada tahun 1945 -1950-an,” terangnya.

Pun demikian, pada saat itu kondisi ekonomi Indonesia sedang sangat sulit dan tidak ada dana untuk pemindahan IKN itu, tapi Presiden Soekarno memiliki visi jangka panjang yang cerdas dengan menggagas tentang perlunya IKN Jakarta pindah ke Kalimantan. Namun sayangnya belum sampai terlaksana hingga akhirnya wacana itu muncul lagi di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

“Kesimpulannya bahwa langkah Presiden Jokowi sudah tepat dengan memindahkan IKN ke wilayah Kukar dan PPU,” ucapnya.

Peneliti sekaligus dosen di FE Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) ini yakin bahwa kearifan lokal asli masyarakat Kutai Kartanegara akan tetap terawat sekalipun IKN pindah ke wilayah mereka.