JAKARTA, HOLOPIS.COM – Kementerian Pehubungan (Kemenhub) RI memprediksi puncak arus mudik lebaran 2022 akan terjadi pada tanggal 29 dan 30 April 2022. Sementara puncak arus balik berada pada tanggal 7 dan 8 Mei 2022.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyarankan agar masyarakat mudik lebih awal antara tanggal 25-27 April, untuk mencegah terjadinya kemacetan dan kepadatan lalu lintas. Khususnya yang akan melewati jalan tol.

“Jadi, jangan di tanggal 28 jadi kalau misalnya pulang ke Semarang tidak 8 jam, nah pulangnya jangan pas tanggal 8 (April), setelah itu. Apalagi menurut informasi cuti bisa diperoleh,” kata Menhub Budi saat meninjau tol Jakarta-Cikampek KM 70, (15/4).

Pihaknya mengapresiasi SKB Menteri yang menyatakan ada libur 10 hari dengan tidak dilakukan pelarangan.

Lebih lanjut, kata Menhub, untuk mengantisipasi kemacetan dan kepadatan lalulintas, sejumlah langkah antisipasi dilakukan oleh pemerintah. Salah satunya diberlakukan one way (satu arah), contraflow, dan ganjil genap di Tol Cikampek-Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang.

“Pertama simulasi kita menunjukkan, bahwa dengan adanya one way saja tidak cukup jadi harus dilengkapi dengan dengan ganjil genap oleh karenanya kita akan mulai latihan simulasi dari tanggal 25 januari jadi pas puncak itu mereka sudah lebih clear,” jelas Menhub.

Rekayasa dilakukan lantaran antusiasme masyarakat tinggi sekali mengenai mudik lebaran 2022 ini. Bahkan, Menhub memprediksi kenaikan pemudik kemungkinan bisa lebih dari 40 persen.

“Kenaikannya itu bukan proporsional 40 persen dibandingkan 2019, bisa saja 60 persen, sehingga angka-angka itu lebih konservatif dan kalau kita konservatif maka tingkat keamanan mudik berjalan baik,” pungkasnya.