JAKARTA, HOLOPIS.COM – Korban tewas akibat banjir dahsyat di kota pelabuhan Durban, Afrika Selatan telah meningkat menjadi 306 jiwa.
“Pada malam 13 April, kami telah diinformasikan bahwa jumlah korban tewas akibat bencana banjir di provinsi KZN (KwaZulu-Natal) telah meningkat menjadi 306 orang,” demikian dikatakan oleh Nonala Ndlovu, juru bicara departemen penanggulangan bencana provinsi, melansir The Guardian, Kamis (14/4).
Akibat banjir dahsyat, jalanan di sekitaran kota hanyut dan rumah-rumah runtuh.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menyebutkan banjir yang terjadi di negaranya adalah sebuah malapetaka.
“Jembatan runtuh, jalanan runtuh, orang-orang meninggal. Ini adalah malapetaka besar,” kata Ramaphosa.
Ramaphosa juga menyinggung isu perubahan iklim yang menyebabkan malapetaka tersebut.
“Bencana ini adalah bagian dari perubahan iklim. Kita tidak bisa lagi menunda penanganan perubahan iklim. Penanganan bencana kita harus lebih canggih lagi,” lanjut Ramaphosa.
Saat ini, pencarian orang-orang yang hilang akibat banjir masih dilakukan.
Banjir Afrika Selatan diakibatkan hujan terberat dalam 60 tahun terakhir, yang melanda kotamadya Durban, eThekwini di Zulu.