JAKARTA, HOLOPIS.COM Koordinator PPKM luar Jawa Bali Airlangga Hartarto mengklaim bahwa sudah lebih dari 50 persen di wilayah luar Jawa Bali yang turun dari penerapan PPKM level 3.

Namun, jumlah wilayah yang masih berada di level tersebut sampai dengan saat ini terbilang juga masih cukup tinggi dan berada di angka puluhan wilayah.

“Komposisi level PPKM untuk 386 kabupaten/kota di luar Jawa-Bali adalah daerah Level 1 meningkat dari 26 menjadi 84 kabupaten/kota, Level 2 meningkat dari 250 menjadi 259 kabupaten/kota, sedangkan Level 3 menurun dari 110 menjadi 43 kabupaten/kota,” kata Airlangga, Selasa (12/4).

Airlangga kemudian tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai daerah mana saja yang masih bertahan di PPKM level 3 tersebut. Ketua Umum Partai Golkar tersebut hanya menyatakan detailnya akan diatur dalam Instruksi Mendagri.

Airlangga kemudian mengungkapkan, dengan masih tingginya wilayah yang tersebar di PPKM level 3, pemerintah untuk kesekian kalinya memperpanjang aturan PPKM selama dua minggu mendatang.

“Pemerintah memutuskan memperpanjang PPKM selama dua pekan ke depan dari tanggal 12 hingga 25 April 2022. Penerapan Level PPKM di luar Jawa-Bali mengalami perbaikan yang signifikan dimana Level 3 turun (membaik) dari 110 menjadi 43 kabupaten/kota dan Level 1 naik (membaik) dari 26 menjadi 84 kabupaten/kota,” ungkapnya.

Secara umum, Airlangga kemudian menyampaikan bahwa dalam dua minggu terakhir ini Angka Reproduksi Efektif (Rt) Indonesia tetap berada di level 1,00. Hal tersebut menandakan bahwa laju penularan (transmisi) COVID-19 terkendali di semua pulau, termasuk di Pulau Maluku yang sebesar 1,02 namun terus membaik angka reproduksi efektifnya.

Per 11 April 2022, kasus konfirmasi harian konsisten menurun yaitu sebesar 1.196 kasus, dan menurun signifikan sebesar 98,15 persen dari puncak kasus Omicron di 16 Februari 2022 yang sebanyak 64.718 kasus. Kemudian, kasus aktif tercatat sebanyak 69.849 kasus, turun 88,08 persen dari puncaknya di 24 Februari 2022 sebanyak 586.113 kasus. Sedangkan, kasus kematian sebanyak 41 orang, turun 88,03 persen dari puncaknya di 8 Maret 2022 sebanyak 401 kasus.

“Secara umum di luar Jawa-Bali, Kasus Aktif di sebagian besar provinsi sudah cukup rendah, dan terus mengalami tren penurunan kasus. BOR COVID-19 dan isolasi tertinggi di luar Jawa-Bali berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menunjukkan tingkat yang masih cukup rendah yaitu 9 persen,” jelasnya.

BOR secara nasional per 11 April sangat rendah yaitu 4,09 persen dengan tingkat keterisian tempat tidur atau BOR rata-rata harian dalam seminggu terakhir (7DMA) adalah sebesar 5,00 persen.

Sedangkan jumlah rawat inap di rumah sakit per 11 April sebanyak 3.558 orang, dengan jumlah rata-rata harian dalam seminggu terakhir (7DMA) sebanyak 4.113 orang, dengan rincian 3.469 dirawat di tempat tidur isolasi dan 644 di tempat tidur intensif.