Polemik 3 Periode
Lebih lanjut, Jim mengatakan bahwa Visi98 juga melihat tetap adanya upaya secara senyap namun terkendali agar lobi melakukan amandemen Undang-Undang Dasar 1945 tentang masa jabatan presiden bisa dilakukan
“Dan kemungkinan apabila bisa diamandemen maka target sesungguh bukan 3 periode, melainkan bisa seumur hidup. Selama parlemen menyetujui tidak ada batasan periodisasi, ini sangat berbahaya terhadap kelangsungan demokrasi yang lahir daru gerakan reformasi,” tukasnya.
Untuk itu, ia pun mengharapkan agar Presiden Joko Widodo tetap bersikap sebagai seorang negarawan. Jangan sampai konstitusi yang ada diubah-ubah seenaknya hanya demi melanggengkan kekuasaan semata.
“Dalam hal ini, Visi98 meminta kepada Jokowi agar menjadi seorang negarawan yang tidak akan mencederai amanat Visi Reformasi 1998,” pungkasnya.
Sekilas diketahui, bahwa Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mendukung pernyataan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, agar aparat keamanan tidak represif dalam menghadapi aksi mahasiswa saat demonstrasi akbar, Senin (11/4) besok.
Hal itu disampaikan Andika saat mengunjungi LaNyalla di Rumah Dinas Ketua DPD RI, Jakarta, Sabtu (9/4).
Dalam pertemuan tersebut, kedua tokoh itu membahas dinamika yang terjadi belakangan ini. Terutama aksi-aksi mahasiswa di beberapa kota, termasuk rencana aksi besar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) besok.
Perlu diketahui juga Sobat Holopis, bahwa rencananya sekelompok organisasi masyarakat sipil dan Mahasiswa akan menggelar aksi unjuk rasa di dua lokasi berbeda, yakni di DPR RI dan Istana Negara Jakarta.
Selain persoalan-persoalan hajat hidup masyarakat, isu yang diangkat adalah penolakan perpanjangan masa jabatan Presiden selama 3 periode.
Pun demikian, Presiden dalam beberapa kali kesempatan menyatakan bahwa pemerintah sangat mematuhi konstitusi, termasuk dirinya yang akan memastikan Pemilu 2024 tetap digelar sesuai dengan jadwal kesepakatan antara KPU Bawaslu, Komisi II DPR RI dan Menteri Dalam Negeri.