Dikatakan Fadli, sikap AS berlebihan di forum Presidensi G20 itu. Bahkan ia menilai ancaman itu hanya gertakan sambal AS untuk memuluskan kepentingan politiknya saja.
“AS hanya memanfaatkan momentum G20 Indonesia untuk memuluskan kepentingan politik AS dan sekutunya terkait demiliterisasi Rusia di Ukraina,” ucapnya.
Bagi Fadli, sikap pemerintah Indonesia yang netral terhadap polemik Rusia – Ukraina di forum Presidensi G20 sudah tepat, apalagi Indonesia menganut paham non blok dan politik bebas aktif.
“Kami mendukung netralitas Pemerintah Indonesia agar tidak terpengaruh oleh reaksi dan arogansi AS dan kawan-kawannya. Kami menyambut baik kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk hadir pada agenda KTT G20 Indonesia,” pungkasnya.