JAKARTA, HOLOPIS.COM – Ketua Umum Indonesian Youth Community Network (IYCN), Fadli Rumakefing berpandangan bahwa sikap pemerintah Amerika Serikat (AS) yang mengancam enggan menghadiri acara KTT G20 bisa berdampak buruk juga kepada mereka.
Pasalnya, sikap pemerintah AS bisa berbalik jika Indonesia malah memboikot negara paman sam dari agenda dunia itu.
“Kalau Amerika Serikat bisa mengancam, kami Indonesia juga bisa mengancam boikot kehadiran AS pada gelaran KTT G20 tersebut,” kata Fadli dalam keterangannya, Sabtu (9/4).
Sekedar diketahui, bahwa efek demiliterisasi Rusia terhadap Ukraina berdampak pada berbagai aspek sosial di antara negara – negara di dunia internasional.
Tak terkecuali, dampak tersebut juga sampai pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) yang akan di gelar pada bulan Oktober atau November 2022, di Bali Indonesia.
Akibat dari demiliterisasi Rusia tersebut mendapat banyak kecaman dari dunia international, dan yang paling lantang mengecam adalah Amerika Serikat.
Diketahui, Amerika Serikat telah mengancam akan memboikot gelaran agenda KTT G20 di Bali, jika Rusia tidak dikeluarkan dari keanggotaan dalam G20.
Bahkan menurut keterangan Menteri Keuangan Amerika Serikat sikap tersebut sudah ditegaskan oleh Presiden Joe Biden, orang nomor satu di negeri paman sam itu.